Kebijakan suku bunga BI bisa tahan tekanan rupiah



JAKARTA. Rupiah masih berpotensi melanjutkan pelemahan di akhir pekan. Namun kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) diharapkan mampu menahan rupiah dari kejatuhan.

Di pasar spot, Kamis (19/1) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,22% ke level Rp 13.376 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah 0,3% di Rp 13.376 per dollar AS.

Josua Pardede, Ekonom PT Bank Permata menjelaskan, pernyataan bernada hawkish dari Gubernur The Fed Yellen menjadi faktor utama penekan rupiah. Yellen menilai ekonomi AS dalam tren positif dan mendukung kenaikan suku bunga The Fed.


Sementara di sisi lain, BI mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75%. "Ini merupakan upaya BI untuk meredam pelemahan rupiah jika ada kejutan baru dari AS," kata Josua. Dengan kebijakan BI ini, rupiah diharapkan tidak melemah lebih jauh.

Pada akhir pekan, rupiah minim sentimen internal. Tetapi ada beberapa data eksternal yang patut dicermati. Data tersebut antara lain klaim pengangguran serta izin pembangunan AS yang akan dirilis Kamis malam (19/1). Selanjutnya, data pertumbuhan ekonomi China kuartal IV-2016 yang dirilis Jumat (20/1).

Jika data ekonomi AS positif, Josua memprediksi rupiah akan bergerak melemah terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie