Kebijakan Suku Bunga Tidak Lagi Mengikis Harga Emas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga tinggi diyakini tidak lagi menjadi momok yang mengikis harga emas. Logam kuning tersebut dilirik lagi setelah dolar Amerika Serikat (AS) melemah. 

Analis DCFX Futures Lukman Leong menjelaskan, harga emas melanjutkan reli di bulan Januari dengan kenaikan sekitar US$ 100 per troi ons atau setara 5,5%.

Kenaikan emas ini didukung oleh pelemahan dolar AS dan harapan permintaan emas ritel dari pembukaan ekonomi di China.Mengutip Tradingeconomics, Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan pada level 101,9288 tanggal 1 Februari 2023. Selama empat minggu terakhir, DXY turun 2,48%.


"Sikap The Fed dengan pernyataan-pernyataan yang cenderung masih hawkish serta data ekonomi yang masih kuat, nyatanya tidak terlalu menahan penguatan pada harga emas," ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (1/2).

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Kamis 2 Februari 2023, Cek Daftarnya di Sini

Lukman cukup optimis harga emas nampaknya akan mencapai paling tidak di level US$ 2100 per troi ons di tahun 2023. Dengan kata lain, harga emas bisa mencapai rekor all time high (ATH) atau tertinggi sepanjang masa di tahun ini.

Dia tak memungkiri bahwa kebijakan bank sentral, inflasi dan perlambatan ekonomi global akan mempengaruhi harga emas tahun ini. Tetapi, permintaan fisik dari bank sentral masih akan terus menjadi sentimen utama pendorong kenaikan pada harga emas. 

Suku bunga yang tinggi pun diperkirakan tidak akan terlalu banyak menahan harga emas. Sebab, faktor emas sebagai safe haven asset atau aset lindung nilai justru dicari saat kemerosotan ekonomi dan ketidakpastian geopolitik.

Terlebih, saat ini suku bunga The Fed berada pada jalur yang rendah. Kemarin, Rabu (1/2), Bank Sentral AS tersebut memutuskan untuk menaikkan suku bunga hanya sebesar 25 basis poin (bps).

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini (2/2) Terbang, tapi Selisih dengan Buyback Tetap!

Menurut Lukman, penguatan lanjutan pada harga emas sangat kuat dan berpotensi terkoreksi untuk jangka pendek akibat aksi ambil untung (profit taking). Namun, koreksi ini hanya terbatas dan sementara, sehingga investor diharapkan tetap mempertahankan kepemilikan emas dan kembali membeli di saat harga terkoreksi.

Emas berpotensi terkoreksi ke level support US$1,850 per troi ons dan $1,900 per troi ons. Level harga ini dinilai menarik untuk bargain hunting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli