Kebijakan The Fed ke reksadana pendapatan tetap



KONTAN.CO.ID - Rencana The Fed untuk memangkas neraca keuangannya dalam jangka panjang bakal mempengaruhi nilai tukar rupiah. Hal ini diperkirakan bakal berimbas pada kinerja reksadana pendapatan tetap.

Beben Feri Wibowo, Research Analyst Pasardana mengatakan, ketika nilai tukar rupiah terganggu, hal tersebut akan berdampak kurang baik terhadap reksadana pendapatan tetap.

Merujuk data historis tahun 2015 yang dikutip dari Bank Indonesia dan Pasardana, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS cenderung melemah sebesar 10,89%, sehingga berpengaruh kurang baik terhadap kinerja pasar obligasi dan reksadana pendapatan tetap.


Kendati begitu, lanjutnya, pemerintah bisa menggunakan amunisi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah ketika The Fed benar-benar memangkas neraca keuangannya yaitu melalui cadangan devisa dan kebijakan suku bunga acuan.

"Cadangan devisa dalam negeri sepanjang 3 tahun merangkak naik per Agustus 2017 sebesar US$ 128,79 miliar. Sedangkan suku bunga acuan saat ini berada dalam tren rendah," imbuhnya, Selasa (26/9).

Kondisi ini menurut Beben bisa dijadikan sebagai amunisi oleh pemerintah untuk mengendalikan nilai tukar rupiah.

Meski sentimen neraca keuangan menjadi salah satu hal yang diperhatikan oleh pelaku pasar, reksadana pendapatan tetap masih tetap menarik, sejauh investor memahami tujuan investasi dan risikonya.

Pasalnya, reksadana pendapatan tetap ditopang oleh kondisi fundamental yang tercermin dari penurunan suku bunga acuan, kurs rupiah yang terkendali, dan tren pergerakan yield SUN 10 tahun yang cenderung turun di sekitar level 6,5%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto