Kebijakan Uang Muka Kredit Kendaraan 0% Diperpanjang hingga Akhir 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus berupaya mendorong daya beli masyarakat lewat berbagai kebijakan insentif. 

Salah satunya, kini BI kembali memperpanjang insentif Uang Muka untuk Kredit Kendaraan Bermotor Bank paling rendah sebesar 0% yang sejatinya akan berakhir pada akhir 2024.

“Berlaku efektif 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2025,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (17/10).


Baca Juga: Kebijakan Kredit Kendaraan Tanpa Uang Muka Diperpanjang Lagi

Perlu diakui, kredit kendaraan bermotor sedang dalam tren positif jika dibandingkan dengan kredit konsumsi lainnya. Itu tercermin dari pertumbuhan kredit kendaraan per Agustus 2024 yang tumbuh 8,3% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 8,1% YoY.

Sebagai perbandingan, kredit pemilikan rumah yang juga memiliki kontribusi besar terhadap kredit konsumsi justru mengalami perlambatan di periode yang sama. Per Agustus 2024, kredit pemilikan rumah hanya tumbuh 11,4% YoY, dari bulan sebelumnya mampu tumbuh 14,3% YoY.

Menanggapi kebijakan terbaru tersebut, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan bilang insentif tersebut akan sangat berdampak pada penjualan kredit kendaraan yang ada di CIMB Niaga. Mengingat, kredit di segmen tersebut saat ini menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit mereka.

“Saat ini kredit kendaraan bermotor masih tumbuh stabil sekitar 24% YoY atau senilai Rp 13 triliun di September 20224,” ujarnya.

Terlebih, ia melihat insentif ini juga membantu sembari menunggu penurunan bunga kredit yang belum bisa turun. Ia mengungkapkan bahwa masih butuh waktu jika masyarakat menunggu bunga kredit turun karena biaya dana pun juga belum terlihat penurunan.

Baca Juga: Turunnya Daya Beli Masyarakat Berdampak pada Bisnis Asuransi Kredit, Begini Solusinya

“Tapi untuk segmen menengah ke atas kami lihat tidak terpengaruh nunggu bunga turun,” tambah Lani.

Sementara itu, Consumer Funding & Wealth Business Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk Ivan Jaya bilang  ini dapat menjadi salah satu strategi dari pemerintah untuk meningkatkan angka penjualan kendaraan bermotor. Hanya saja, ia mengingatkan bahwa minat masyarakat tidak hanya bergantung pada uang muka yang rendah.

Ia menjelaskan hal-hal lain seperti suku bunga yang kompetitif, kemudahan memperoleh pembiayaan, dan lain-lain, juga akan berpengaruh. Oleh karenanya, Ivan bilang pihaknya tetap akan terus memantau tren pasar dan preferensi nasabah untuk memberikan penawaran yang menarik dan kompetitif bagi masyarakat.

Tonton: Penyaluran Kredit Tanpa Agunan Meningkat, Tanda Daya Beli Masyarakat Masih Terjaga

Hingga September 2024, ia pun mencatat total volume disbursement Kredit Pemilikan Mobil (KPM) Prima, yaitu produk pembiayaan kendaraan bermotor kolaborasi antara Danamon dengan Adira Finance sebagai anak perusahaan Danamon, telah mencapai lebih dari Rp1 triliun atau naik lebih dari 80% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Di sisi lain, hingga Oktober 2024, kata Ivan, bunga KPM Prima mulai 2,49% per tahun adalah bunga flat dan fixed selama masa pembiayaan, dengan skema konvensional maupun syariah.

“Secara umum, Danamon optimis bahwa tren pembiayaan otomotif di Indonesia hingga akhir tahun ini masih akan terus meningkat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi