KONTAN.CO.ID - SEOUL/TOKYO. Semakin banyak karyawan yang bekerja dari rumah untuk memperlambat penyebaran virus corona, membuat permintaan untuk laptop dan periferal jaringan serta komponen di sepanjang rantai pasokan seperti chip mengalami lonjakan karena perusahaan bergegas membangun kantor virtual. Banyak perusahaan telah menarik ramalan pendapatan, mengantisipasi penurunan permintaan konsumen dan kemerosotan ekonomi, tetapi kinerja retail elektronik dan produsen chip mengisyaratkan manfaat dari pergeseran budaya kerja. Baca Juga: Pemprov DKI distribusikan 40.000 baju APD ke sejumlah faskes dan RS di Jakarta
Selama sebulan terakhir, pemerintah dan perusahaan secara global telah menyarankan orang untuk tetap aman di dalam ruangan. Selama periode yang sama, Korea Selatan sebagai rumah produsen chip memori terbesar di dunia, Samsung Electronics Co Ltd pada hari Senin melaporkan lonjakan 20% dalam ekspor semikonduktor. Hampir satu dari tiga orang Amerika telah diperintahkan untuk tinggal di rumah, sementara Italia di mana kematian telah mencapai 5.476 telah melarang perjalanan internal. Di seluruh dunia, virus mirip flu telah menginfeksi lebih dari 300.000 orang dan menyebabkan hampir 15.000 kematian sejak China pertama kali melaporkan wabah itu pada bulan Desember. "Dengan semakin banyak orang yang bekerja dan belajar dari rumah selama wabah, ada peningkatan permintaan untuk layanan internet," kata analis Park Sung-soon di Cape Investment & Securities.