Kebakaran hutan dan lahan turun 83%



JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengapresiasi pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2016. Apresiasi ini diungkapkan dalam rapat Kordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2017 di Istana Negara, Senin (23/1).

Info saja, karhutla terbesar terjadi pada 2015 yang menyebabkan Indoneisa mengalami kerugian ekonomi mencapai Rp 220 triliun, dan 504.000 orang mengalami gangguan kesehatan, serta 2,6 juta hektare (ha) habitat keanekaragaman hayati hilang yang kerugiannya tidak bisa dihitung secara ekonomi.

Namun, berkat upaya penangan karhutla di tahun 2016, Indonesia berhasil menurunkan luas kebakaran sebesar 83,2% atawa 438.360 ha, dibanding tahun 2015 yang mencapai 2.611.411 ha. 


Di sepanjang 2016 pun tidak ada kejadian asap lintas batas regional maupun gubernur yang menetapkan status tanggap darurat.

Dalam rakor ini, berulang kali Jokowi menegaskan agar langkah-langkah pencegahan karhutla dapat dilaksanakan dengan cepat dari awal dan segera diputuskan. Salah satu arahan Jokowi kepada pelaksana pengendalian Karhutla untuk memperkuat sistem deteksi dini dan penetapan siaga darurat dengan segera, khususnya untuk daerah-daerah rawan karhutla, serta lahan gambut.

“Para Gubernur agar mampu menyikapi dengan cepat status tanggap darurat. Perkuat sinergi antara pemerintah pusat, dan pemerintah daerah, dalam perencanaan untuk mencegah karhutla, dalam gerak cepat turun ke lapangan, dan diharapkan di perencanaan di awal tahun ini dapat mencegah terjadinya karhutla di tahun 2017”, kata Jokowi dalam siaran pers, Senin (23/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia