KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dugaan kebocoran data pribadi kembali terjadi melibatkan data pribadi kependudukan, yang diklaim berasal dari data Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal itu terungkap dari situs breachforums.vc yang menunjukkan penjualan sekitar 337, 2 juta data oleh hacker pada Jumat (14/7) lalu. Menanggapi itu, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) menilai, dugaan insiden kebocoran data kependudukan yang dialami Ditjen Dukcapil maupun rangkaian insiden sebelumnya, yang melibatkan sejumlah pengendali data institusi publik menunjukkan hal-hal berikut. Pertama, rentannya sistem pemrosesan data pribadi dalam sistem informasi yang dikelola institusi publik, yang sekaligus juga memperlihatkan kurang optimalnya penerapan standar pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang diatur Perpres No. 95/2018 maupun Perpres No. 132/2022.
Kebocoran Data Pribadi di Institusi Publik Kembali Terjadi, Ini Tanggapan ELSAM
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dugaan kebocoran data pribadi kembali terjadi melibatkan data pribadi kependudukan, yang diklaim berasal dari data Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal itu terungkap dari situs breachforums.vc yang menunjukkan penjualan sekitar 337, 2 juta data oleh hacker pada Jumat (14/7) lalu. Menanggapi itu, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) menilai, dugaan insiden kebocoran data kependudukan yang dialami Ditjen Dukcapil maupun rangkaian insiden sebelumnya, yang melibatkan sejumlah pengendali data institusi publik menunjukkan hal-hal berikut. Pertama, rentannya sistem pemrosesan data pribadi dalam sistem informasi yang dikelola institusi publik, yang sekaligus juga memperlihatkan kurang optimalnya penerapan standar pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang diatur Perpres No. 95/2018 maupun Perpres No. 132/2022.