BANGKOK. Upaya menciptakan industri kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang menjalankan praktik berkelanjutan didorong lewat standar yang diterapkan Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Sebagai referensi kepada importir, standar RSPO juga digunakan pasar ekspor secara global. Sebagai produsen CPO yang memiliki lahan kebun sawit yang luas, wilayah-wilayah di Indonesia masih banyak harus berbenah untuk bisa mendapatkan sertifikasi tersebut. Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah misalnya, ditunjuk menjadi salah satu lokasi percontohan pendekatan inovatif di tingkat yuridiksi untuk sertifikasi minyak sawit berkelanjutan. Pendekatan yang dijalankan lebih fokus kepada pemberdayaan petani dan perlindungan daerah yang memiliki nilai konservasi tinggi. Sudarsono, Bupati Seruyan Kalimantan Tengah bilang, pemetaan lokasi dan masalah yang dilakukan bekerja sama dengan Institut Penelitian Inovasi Bumoli (Inobu) telah mencapai sejumlah pencapaian. Salah satunya, hingga saat ini, 2.560 petani kecil dengan luas lahan 6.713 ha telah dipetakan dan dalam proses pendaftaran Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) juga proses untuk mendapat legalitas hak tanah.
Kebun rakyat Seruyan, Kalteng didorong raih STDB
BANGKOK. Upaya menciptakan industri kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang menjalankan praktik berkelanjutan didorong lewat standar yang diterapkan Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Sebagai referensi kepada importir, standar RSPO juga digunakan pasar ekspor secara global. Sebagai produsen CPO yang memiliki lahan kebun sawit yang luas, wilayah-wilayah di Indonesia masih banyak harus berbenah untuk bisa mendapatkan sertifikasi tersebut. Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah misalnya, ditunjuk menjadi salah satu lokasi percontohan pendekatan inovatif di tingkat yuridiksi untuk sertifikasi minyak sawit berkelanjutan. Pendekatan yang dijalankan lebih fokus kepada pemberdayaan petani dan perlindungan daerah yang memiliki nilai konservasi tinggi. Sudarsono, Bupati Seruyan Kalimantan Tengah bilang, pemetaan lokasi dan masalah yang dilakukan bekerja sama dengan Institut Penelitian Inovasi Bumoli (Inobu) telah mencapai sejumlah pencapaian. Salah satunya, hingga saat ini, 2.560 petani kecil dengan luas lahan 6.713 ha telah dipetakan dan dalam proses pendaftaran Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) juga proses untuk mendapat legalitas hak tanah.