JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk telah merealisasikan setengah dari target penambahan lahan tertanam sawit pada tahun ini sebesar 16.000 hektare (ha). Penambahan luas lahan tertanam sawit emiten perkebunan berkode AALI ini terletak di wilayah Adau, Kalimantan Barat. Tofan Mahdi, Head of Public Relation Astra Agro Lestari, mengatakan, pelaksanaan penanaman pohon sawit ini akan terus dilakukan secara bertahap. Cepat tidaknya realisasi penanaman akan tergantung cuaca. "Pelan-pelan kami kerjakan, saat ini baru sekitar separuhnya," katanya, akhir pekan lalu. Sampai kuartal I-2013, luas lahan tertanam sawit Astra Agro mencapai kurang lebih 274.100 ha yang terdiri perkebunan inti dan perkebunan plasma. Dari total lahan tertanam tersebut, lebih dari 86% sudah menghasilkan.
Pendapatan naik Seiring dengan penambahan lahan tertanam dan jumlah pohon sawit menghasilkan, produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) juga makin tinggi. Perusahaan ini mencatat hingga dua bulan pertama 2013 volume produksi CPO AALI telah mencapai 243.207 ton. Jumlah itu 27,7% lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar 190.383 ton. Sedangkan selama kuartal I-2013 perusahaan ini berhasil meningkatkan pendapatan 5,5% dari tahun sebelumnya, berkat penjualan CPO yang naik 28% menjadi 382.900 ton. Berdasarkan keterangan yang disampaikan AALI ke Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan CPO menyumbang 90,9% terhadap total pendapatan AALI kuartal I-2013 yang sebesar Rp 2,72 triliun. Sedangkan sisanya dari penjualan kernel dan olahan CPO lain. Peningkatan produksi CPO tak lepas dari kenaikan hasil panen tandan buah segar (TBS) sawit. Periode Januari-Februari 2012, Astra Agro memproduksi 722.292 ton TBS, sementara untuk periode yang sama tahun ini naik 15% menjadi 831.293 ton. Melihat tren peningkatan produksi TBS tersebut, Tofan optimistis target produksi CPO Astra Agro sebanyak 1,7 juta ton pada tahun ini bakal terealisasi. Target produksi CPO tahun ini lebih tinggi 21,4% dibanding tahun lalu yang sebanyak 1,4 juta ton. "Intinya tren positif itu karena adanya upaya peningkatan produktivitas tanaman sawit oleh perusahaan," katanya. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman, menurut Tofan, AALI telah melakukan sejumlah langkah. Salah satunya adalah melakukan penelitian bibit sawit untuk mendapatkan bibit berkualitas dengan produktivitas tinggi.
Peningkatan produksi diperlukan agar pendapatan AALI terdongkrak, apalagi melihat harga CPO internasional yang masih rendah. Dengan realisasi pendapatan kuartal I-2013 yang naik 5,5%, Tofan yakin harga CPO penurunan harga CPO belum akan mempengaruhi ekspansi perusahaannya. Dalam paparan publiknya diperlihatkan, perusahaan ini masih mengandalkan pasar domestik untuk penjualan CPO-nya. Pada kuartal I 2013, porsi penjualan AALI untuk pasar domestik mencapai 96,4% dan sisanya 3,6% ekspor. Porsi penjualan domestik AALI baik dari periode yang sama tahun lalu sebanyak sebanyak 95,9% dan penjualan ekspor 4,1%. Peningkatan penjualan CPO domestik yang tinggi terjadi pada Februari 2013. Pada periode itu, AALI mencatat peningkatan penjualan CPO sebesar 33,3% dibanding bulan sama tahun lalu. Rudy Limardjo, Investor Relation AALI menyatakan, penjualan domestik CPO pada Februari 2013 mencapai 253.578 ton, naik dari tahun lalu 190.253 ton. Untuk penjualan ekspor Februari 2013 tercatat 13.999 ton, naik dari periode sama tahun lalu 11.500 ton Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Uji Agung Santosa