Kebut enam proyek, Arcandra: Kilang minyak harus efisien dan bermanfaat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar ketika ditemui di Gedung ESDM menjelaskan upaya pemerintah mengebut proyek enam kilang yang ditargetkan rampung pada 2026.

Proyek tersebut merupakan upaya bersama Pertamina. Arcandra bilang kehadiran kilang minyak cukup mendesak guna memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri. Kehadiran Kilang dapat memberikan nilai tambah perekonomian dan penghematan atas impor.

"Manfaat dan efisiensi dari kilang ini sangat erat kaitannya dengan complexity index atau kemampuan pengolahan minyak mentah di satu kilang," ujar Arcandra, Kamis (18/4).


"Kilang itu persis tungku dapur. Satu tungku itu kalau bisa memproduksi minyak beragam sesuai kebutuhan pasar maka lebih baik," ujar Arcandra.

Selain itu ia menambahkan kilang di Indonesia hanya bisa memproduksi satu jenis olahan minyak mentah, adapun beberapa pengembangan yang dilakukan pada beberapa kilang hanya untuk meningkatkan kualitas minyak olahan.

Lebih lanjut, Arcandra mencontohkan kondisi Kilang Balongan. Kilang ini mampu memproduksi bensin dengan RON 92 saja. Dengan upaya efisiensi dan pengembangan, kilang yang semula hanya bisa memproduksi standar euro 2 kini sudah meningkat menjadi euro 4. 

Contoh lain adalah pengembangan pada proyek Kilang Langit Biru. Upaya itu membuat kilang Cilacap mampu memproduksi standar euro 4 yang semula euro 2 dengan produksi bensin seperti Pertamax Turbo.

Keenam proyek kilang yang direncanakan nantinya tidak hanya akan memproduksi minyak dengan standar euro 5. Kilang-kilang tersebut juga akan mampu mengolah minyak sesuai kebutuhan pasar. Apalagi, ada dua kilang yang menjadi proyek kilang yang akan memproduksi green diesel.

"Tujuan redamping atau RDMP untuk meningkatkan kualitas juga penyesuaian complexity index," jelas Arcandra. Upaya ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengolahan crude (minyak mentah) yang lebih beragam sesuai permintaan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi