KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Myrdal Gunarto, ekonom Maybank Indonesia memprediksi neraca perdagangan Oktober 2018 akan defisit US$ 680 juta. Ekspor dan impor diproyeksikan masing-masing tumbuh 3,61% year on year (yoy) dan 15,67% yoy. "Laju pertumbuhan ekspor masih lebih rendah dari pada pertumbuhan impor dipicu kenaikan komoditas yang mulai terbatas, malah cenderung menurun," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (14/11). Selain itu, permintaan untuk ekspor tertahan oleh sentimen trade war dan perlambatan ekonomi di negara tujuan ekspor utama seperti China. Sedangkan dari sisi impor, pertumbuhan cukup kencang karena kebutuhan domestik masih tinggi terutama untuk bahan bakar minyak (BBM) dan produk pangan.
Kebutuhan BBM yang masih tinggi, memicu defisit neraca perdagangan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Myrdal Gunarto, ekonom Maybank Indonesia memprediksi neraca perdagangan Oktober 2018 akan defisit US$ 680 juta. Ekspor dan impor diproyeksikan masing-masing tumbuh 3,61% year on year (yoy) dan 15,67% yoy. "Laju pertumbuhan ekspor masih lebih rendah dari pada pertumbuhan impor dipicu kenaikan komoditas yang mulai terbatas, malah cenderung menurun," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (14/11). Selain itu, permintaan untuk ekspor tertahan oleh sentimen trade war dan perlambatan ekonomi di negara tujuan ekspor utama seperti China. Sedangkan dari sisi impor, pertumbuhan cukup kencang karena kebutuhan domestik masih tinggi terutama untuk bahan bakar minyak (BBM) dan produk pangan.