Nilai akuisisi PT Freeport Indonesia oleh pemerintah melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memang tergolong tinggi, yakni sebesar US$ 3,85 miliar. Nilai sebesar itu bisa saja menekan rupiah apabila pemerintah menerapkan skema pembayaran akuisisi sekali bayar. Sebab, akan ada kebutuhan dollar AS dalam jumlah yang besar di saat mata uang tersebut sedang berada dalam posisi yang kuat. Lain cerita jika pembayaran akuisisi dilakukan secara bertahap atau dengan mekanisme cicilan. Tapi perlu diperhatikan, selama pembayaran dengan nilai sebesar itu dapat diinvestasikan kembali di masa datang, sebenarnya perekonomian Indonesia akan baik-baik saja. Yang patut dicermati adalah jika transaksi tersebut hanya akan membuat dana keluar begitu saja dari Indonesia.
Kebutuhan dollar AS bertambah
Nilai akuisisi PT Freeport Indonesia oleh pemerintah melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memang tergolong tinggi, yakni sebesar US$ 3,85 miliar. Nilai sebesar itu bisa saja menekan rupiah apabila pemerintah menerapkan skema pembayaran akuisisi sekali bayar. Sebab, akan ada kebutuhan dollar AS dalam jumlah yang besar di saat mata uang tersebut sedang berada dalam posisi yang kuat. Lain cerita jika pembayaran akuisisi dilakukan secara bertahap atau dengan mekanisme cicilan. Tapi perlu diperhatikan, selama pembayaran dengan nilai sebesar itu dapat diinvestasikan kembali di masa datang, sebenarnya perekonomian Indonesia akan baik-baik saja. Yang patut dicermati adalah jika transaksi tersebut hanya akan membuat dana keluar begitu saja dari Indonesia.