KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai tampak masih cukup tinggi. Sebagian besar kedelai yang diimpor menyasar ke industri pengolahan makanan seperti tempe dan tahu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor 2,16 juta ton kedelai atau senilai US$ 1,15 miliar pada Januari--September 2024. Angka ini sudah mendekati realisasi impor kedelai nasional pada 2023 yakni 2,27 juta ton atau senilai US$ 1,47 miliar. Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan, bukan tidak mungkin impor kedelai bisa mencapai kisaran 2,6 juta ton sampai akhir 2024 seiring permintaan di dalam negeri yang tinggi. Apalagi, kemampuan Indonesia untuk memproduksi kedelai masih rendah.
Kebutuhan Domestik Tinggi, Impor Kedelai Berpotensi Melesat pada 2025
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai tampak masih cukup tinggi. Sebagian besar kedelai yang diimpor menyasar ke industri pengolahan makanan seperti tempe dan tahu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor 2,16 juta ton kedelai atau senilai US$ 1,15 miliar pada Januari--September 2024. Angka ini sudah mendekati realisasi impor kedelai nasional pada 2023 yakni 2,27 juta ton atau senilai US$ 1,47 miliar. Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan, bukan tidak mungkin impor kedelai bisa mencapai kisaran 2,6 juta ton sampai akhir 2024 seiring permintaan di dalam negeri yang tinggi. Apalagi, kemampuan Indonesia untuk memproduksi kedelai masih rendah.
TAG: