JAKARTA. Sejak 2007 lalu pemerintah mulai melakukan konversi dari bahan bakar minyak (bbm) ke gas. Kala itu harga BBM cukup tinggi, padahal di sisi lain, Indonesia memiliki produksi gas yang cukup untuk dimanfaatkan di dalam negeri. Namun saat ini ketika masyarakat sudah mulai beralih menggunakan gas, produksi gas Indonesia malah menurun. Maka tidak heran jika dari tahun ke tahun terjadi peningkatan impor LPG (liquefied petroleum gas). Senior Vice President Integrated Supply Chain Pertamina, Daniel S. Purba bilang pada tahun 2017 akan kembali terjadi peningkatan impor LPG. Impor LPG pada tahun 2016 sudah mencapai sebesar 66% dari total konsumsi LPG sekitar 7 juta ton per tahun.
Kebutuhan gas LPG dari impor terus naik
JAKARTA. Sejak 2007 lalu pemerintah mulai melakukan konversi dari bahan bakar minyak (bbm) ke gas. Kala itu harga BBM cukup tinggi, padahal di sisi lain, Indonesia memiliki produksi gas yang cukup untuk dimanfaatkan di dalam negeri. Namun saat ini ketika masyarakat sudah mulai beralih menggunakan gas, produksi gas Indonesia malah menurun. Maka tidak heran jika dari tahun ke tahun terjadi peningkatan impor LPG (liquefied petroleum gas). Senior Vice President Integrated Supply Chain Pertamina, Daniel S. Purba bilang pada tahun 2017 akan kembali terjadi peningkatan impor LPG. Impor LPG pada tahun 2016 sudah mencapai sebesar 66% dari total konsumsi LPG sekitar 7 juta ton per tahun.