Kebutuhan hewan kurban di Jabar 270.000 ekor



BANDUNG. Plh Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menuturkan jumlah kebutuhan hewan kurban di Jawa Barat untuk tahun 2015 diprediksi mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yakni 270.000 ekor lebih hewan baik itu sapi, kerbau, domba atau kambing.

"Tahun lalu pemotongan hewan kurban di Jabar mencapai 254.708 ekor, yang terdiri dari sapi 64.272 ekor, kerbau 1.411 ekor, domba 158.632 ekor dan kambing 30.393 ekor," kata Deddy Mizwar, usai melepas Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban 2015, di Kota Bandung, Jumat (18/9).

Ia menuturkan dalam upaya menjamin ketenteraman umat Islam yang akan menyelenggarakan ibadah kurban maka diperlukan upaya antisipasi dari semua pihak terkait hewan kurban yang akan disembelih memenuhi syarat kesehatan dan sesuai syariat agama.


"Salah satunya ialah dengan adanya Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban ini. Tim ini merupakan bentuk perlindungan yang dihadirkan oleh pemerintah untuk masyarakat terkait hewan kurban yang akan disembelih itu memenuhi higienitas kesehatan dan syariat Islamnya," kata dia.

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama pedagang dan pembeli hewan kurban agar memperhatikan sejumlah hal.

Pertama ialah pedagang diminta untuk memperjualbelikan ternak yang memenuhi persyaratan hewan kurban yang sehat, berpenampilan baik, tidak cacat, cukup umur dan berkelamin jantan, serta memiliki surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal.

Kedua, penjual ternak kurban sebaiknya dilakukan di tempat-tempat penampungan tertentu supaya memudahkan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan.

Ketiga, calon pembeli agar senantiasa memperhatikan aspek umur dan kesehatan hewan kurban yang akan dibelinya.

Sementara untuk masyarakat yang mengelola pemotongan hewan kurban pihaknya mengimbau agar memperhatikan penanganan hewan kurban sebelum disembelih harus baik dan memperhatikan aspek kesejahteraan hewan.

"Penyembelihan dilakukan sesuai dengan syariat Islam dengan menggunakan pisau yang bersih dan tajam," kata dia.

Kemudian penanganan daging kurban harus memperhatikan aspek higienis sanitasi sehingga daging yang akan dibagikan tidak terkontaminasi kotoran.

"Lalu jangan membuang limbah darah dan kotoran ke saluran air atau sungai yang dapat mencemari lingkungan," kata dia. (Ajat Sudrajat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia