JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mewujudkan mimpi memiliki mobil nasional (mobnas). Pintu investasi bagi yang berminat pun dibuka lebar. Dari hitungan Departemen Perindustrian (Depperin), kebutuhan dana investasi untuk memproduksi mobnas secara massal setidaknya mencapai sekitar US$ 120 juta. Anggaran itu diperuntukan untuk pendirian pabrik perakitan hingga distribusi ke masyarakat.Selain itu, produsen juga harus melakukan uji pasar. Hal ini bertujuan memastikan produk yang mereka jual laku di masyarakat. Sebab itu, langkah mewujudkan mobnas membutuhkan anggaran dan waktu yang tidak sedikit.”Saat ini memang sudah ada beberapa prototipe mobnas yang direncanakan untuk diproduksi massal,” kata Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Departemen Perindustrian (Depperin) Panggah Susanto, kemarin (25/8).Panggah bilang, kebutuhan anggaran untuk merealisasikan produksi satu merek mobnas memang cukup besar. Untuk pendirian pabrik perakitan dengan kapasitas produksi 5.000 hingga 10.000 unit per tahun saja membutuhkan dana US$ 30 juta. Sedangkan secara total mencapai US$ 120 juta. Dana ini termasuk nilai investasi produksi mobnas hingga masuk ke jalur distribusi.Saat ini sedikitnya ada empat prototipe mobnas yang direncanakan bakal diproduk di dalam negeri dengan merek lokal. Mobnas itu Antara lain Arina, Gea, Komodo dan Tawon. beberapa produk sudah ada direncanakan untuk mulai diproduksi seperti Arina. Namun, dari keempat prototipe itu, hanya Tawon yang baru melakukan uji tipe di Depperin.Direktur Teknik Pengembangan Teknologi PT Wahana Cipta Widya Aryadi sebelumnya mengakui, pihaknya berencana memproduksi Arina pada pertengahan tahun depan. Kepastian produksi Arina setelah, ada investor lokal yang bersedia mendanai mobnas ini.Setelah pembuatan prototipe, tahapan analisa pasar pun sudah mulai dilakukan produsen. "Saat ini sudah ada investor lokal, namanya belum bisa di sebut. Kami menyasar pada segmen pengendara motor yang ingin naik level ke mobil,”kata Direktur Teknik Pengembangan Teknologi PT Wahana Cipta Widya Aryadi. Masuknya investor lokal ini yang membuat Wahana Cipta yakin untuk mempercepat proses produksi Arina. Setelah memperkenalkan prototipe Arina selama ini, salah satunya melalui ajang Pameran Produksi Indonesia (PPI). Rencananya, Arina bakal dilego dengan harga sangat murah, hanya Rp 30 juta per unit. Dan pertengahan tahun depan Arena akan sudah masuk ke pasar komersil.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kebutuhan Investasi Mobnas Sekitar US$ 120 Juta
JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mewujudkan mimpi memiliki mobil nasional (mobnas). Pintu investasi bagi yang berminat pun dibuka lebar. Dari hitungan Departemen Perindustrian (Depperin), kebutuhan dana investasi untuk memproduksi mobnas secara massal setidaknya mencapai sekitar US$ 120 juta. Anggaran itu diperuntukan untuk pendirian pabrik perakitan hingga distribusi ke masyarakat.Selain itu, produsen juga harus melakukan uji pasar. Hal ini bertujuan memastikan produk yang mereka jual laku di masyarakat. Sebab itu, langkah mewujudkan mobnas membutuhkan anggaran dan waktu yang tidak sedikit.”Saat ini memang sudah ada beberapa prototipe mobnas yang direncanakan untuk diproduksi massal,” kata Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Departemen Perindustrian (Depperin) Panggah Susanto, kemarin (25/8).Panggah bilang, kebutuhan anggaran untuk merealisasikan produksi satu merek mobnas memang cukup besar. Untuk pendirian pabrik perakitan dengan kapasitas produksi 5.000 hingga 10.000 unit per tahun saja membutuhkan dana US$ 30 juta. Sedangkan secara total mencapai US$ 120 juta. Dana ini termasuk nilai investasi produksi mobnas hingga masuk ke jalur distribusi.Saat ini sedikitnya ada empat prototipe mobnas yang direncanakan bakal diproduk di dalam negeri dengan merek lokal. Mobnas itu Antara lain Arina, Gea, Komodo dan Tawon. beberapa produk sudah ada direncanakan untuk mulai diproduksi seperti Arina. Namun, dari keempat prototipe itu, hanya Tawon yang baru melakukan uji tipe di Depperin.Direktur Teknik Pengembangan Teknologi PT Wahana Cipta Widya Aryadi sebelumnya mengakui, pihaknya berencana memproduksi Arina pada pertengahan tahun depan. Kepastian produksi Arina setelah, ada investor lokal yang bersedia mendanai mobnas ini.Setelah pembuatan prototipe, tahapan analisa pasar pun sudah mulai dilakukan produsen. "Saat ini sudah ada investor lokal, namanya belum bisa di sebut. Kami menyasar pada segmen pengendara motor yang ingin naik level ke mobil,”kata Direktur Teknik Pengembangan Teknologi PT Wahana Cipta Widya Aryadi. Masuknya investor lokal ini yang membuat Wahana Cipta yakin untuk mempercepat proses produksi Arina. Setelah memperkenalkan prototipe Arina selama ini, salah satunya melalui ajang Pameran Produksi Indonesia (PPI). Rencananya, Arina bakal dilego dengan harga sangat murah, hanya Rp 30 juta per unit. Dan pertengahan tahun depan Arena akan sudah masuk ke pasar komersil.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News