Kebutuhan Konsumsi Masyarakat Meningkat, Kredit Personal Loan Bank Ikut Naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan optimis kredit di segmen individu atau personal loan tetap bertumbuh, seiring dengan peningkatan kebutuhan konsumsi nasabah di tengah pemulihan ekonomi nasional.

Kendati berdasarkan data Bank Indonesia, kredit individu per April 2024 hanya tumbuh 7,2% menjadi Rp 3.355 triliun padahal di bulan Maret tumbuh 7,6% menjadi Rp 3.353 triliun.

Adapun berdasarkan laporan Survei Konsumen Bank Indonesia, pada April 2024 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi tercatat relatif stabil dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 73,6%. 


Sementara proporsi pembayaran cicilan atau utang terlihat meningkat menjadi 9,7% pada April 2024, dari 9,4% di bulan sebelumnya.  Maka ada potensi masyarakat bakal mengandalkan pinjaman kepada bank untuk membantu membiayai kebutuhan lainnya yang mendesak. 

Baca Juga: ROA Perbankan Menurun, Kemampuan Bank Mencetak Laba Berkurang

PT Bank Central Asia (BCA) mencatat, per Maret 2024, outstanding personal loan BCA mencapai Rp 12 miliar atau naik lebih dari 42% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Asal tahu saja, mayoritas nasabah BCA yang mengajukan kredit ini merupakan nasabah yang terhubung dalam kerja sama sistem payroll dengan BCA, sehingga pembayaran cicilannya akan otomatis terpotong atau autodebet rekening. 

Para debitur tersebut biasanya mengajukan kredit melalui kartu kredit BCA untuk membayar kebutuhan seperti biaya pengobatan, pendidikan, pernikahan, renovasi rumah, hingga untuk bepergian liburan.

"BCA melihat faktor pertumbuhan personal loan karena adanya peningkatan kebutuhan nasabah seiring pemulihan perekonomian nasional, sekaligus perluasan basis nasabah BCA," kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn kepada kontan.co.id, Rabu (5/6).

Hera menjelaskan, pemberian personal loan di BCA dilihat berdasarkan hasil analisa kredit dengan memperhitungkan kondisi keuangan dan kemampuan bayar nasabah. Hal ini diharapkan dapat menjadi landasan kontrol dalam pemberian dan penggunaan personal loan.  

"BCA akan senantiasa mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor, dengan senantiasa mempertimbangkan prinsip kehati-hatian sesuai dengan dinamika makroekonomi domestik maupun global," ujar Hera.

Tak berbeda, PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) juga optimisis dengan sistem bank yang terhubung dengan payroll based dari ASN dan pegawai dengan penghasilan tetap dapat mendongkrak kinerja kredit personal loan tahun ini. 

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, sampai dengan April tahun 2024 ini pertumbuhannya tercatat 6,5% YoY masih inline dengan target perseroan di 6%-7% di tahun ini.

Baca Juga: Ini Kata BSI soal Kabar PP Muhammadiyah Alihkan Dana dari BSI ke Bank Syariah Lain

"Secara nilai juga berkontribusi besar terhadap total pertumbuhan kredit yang disalurkan. Adapun porsinya saat ini adalah 60% terhadap total portofolio dengan kualitas kredit yang sangat baik 0,2%," ungkap Yuddy.

Di tahun 2024 ini pihaknya melihat permintaannya akan terus tumbuh positif, bersamaan dengan tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat, dan juga inflasi yang relatif terjaga.

Dalam mendongkrak kredit di segmen ini, Bank BJB menerapkan strategi dengan menjaga service level yang baik, pelayanan cepat, ditambah proses yang mudah, dan kemudahan teknologi. Hal ini disebut Yuddy akan meningkatkan loyalitas debitur khususnya kredit konsumsi berbasis payroll.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi