JAKARTA. Direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dahlan Iskan menilai permintaan listrik wilayah Sumatera bagian tengah meningkat dengan cukup pesat. Tapi sayangnya, tingginya permintaan itu tidak seiring dengan pasokan listrik. Pasalnya, setiap musim kemarau pembangkit listrik tenaga air di Danau Singkarak kerap kali terganggu karena debit air di danau menipis. Alhasil, daerah di Sumatera bagian Tengah yang memiliki permintaan listrik cukup tinggi seperti Riau, Padang, Jambi, dan sebagian Palembang akan mengalami krisis listrik. Menurut Dahlan, wilayah Sumatera bagian tengah setiap musim kemarau kekurangan listrik 350 megawatt. "Itulah yang akan kita atasi, musim kemarau yang akan datang adalah sejarah pertama kalinya wilayah Sumatra bagian tengah tidak krisis listrik," janji Dahlan dalam acara ramah tamah jajaran PT PLN dan PT BRI Tbk bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Selasa (12/10). Setelah krisis listrik berakhir, kemungkinan permintaan listrik langsung naik, akibatnya di beberapa daerah yang awalnya cukup listrik akan jadi tidak cukup. Misalnya seperti di Nanggroe Aceh Darussalam yang tingkat kebutuhannya naik 10 megawatt. Menurut Dahlan, penyebabnya adalah mereka yang dulu tidak berani beli alat elektronik lantaran khawatir rusak akibat listrik yang sering padam, sekarang sudah berani membeli alat elektronik setelah pasokan listrik lancar."Sehingga permintaan listrik naik drastis dan teman-teman kami bekerja keras untuk mencukupi permintaan baru tersebut," imbuhnya. Di bulan ini jajaran PLN juga meninjau kebutuhan listrik di beberapa daerah di luar pulau Jawa seperti Manado, Gorontalo, Buol, Palu, Mamuju, Makassar, Lampung, Baturaja, Padang, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Setelah kunjungan ke daerah-daerah ini, Dahlan melihat permintaan listrik akan mengalami pertumbuhan luar biasa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kebutuhan listrik luar Jawa akan meningkat pesat
JAKARTA. Direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dahlan Iskan menilai permintaan listrik wilayah Sumatera bagian tengah meningkat dengan cukup pesat. Tapi sayangnya, tingginya permintaan itu tidak seiring dengan pasokan listrik. Pasalnya, setiap musim kemarau pembangkit listrik tenaga air di Danau Singkarak kerap kali terganggu karena debit air di danau menipis. Alhasil, daerah di Sumatera bagian Tengah yang memiliki permintaan listrik cukup tinggi seperti Riau, Padang, Jambi, dan sebagian Palembang akan mengalami krisis listrik. Menurut Dahlan, wilayah Sumatera bagian tengah setiap musim kemarau kekurangan listrik 350 megawatt. "Itulah yang akan kita atasi, musim kemarau yang akan datang adalah sejarah pertama kalinya wilayah Sumatra bagian tengah tidak krisis listrik," janji Dahlan dalam acara ramah tamah jajaran PT PLN dan PT BRI Tbk bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Selasa (12/10). Setelah krisis listrik berakhir, kemungkinan permintaan listrik langsung naik, akibatnya di beberapa daerah yang awalnya cukup listrik akan jadi tidak cukup. Misalnya seperti di Nanggroe Aceh Darussalam yang tingkat kebutuhannya naik 10 megawatt. Menurut Dahlan, penyebabnya adalah mereka yang dulu tidak berani beli alat elektronik lantaran khawatir rusak akibat listrik yang sering padam, sekarang sudah berani membeli alat elektronik setelah pasokan listrik lancar."Sehingga permintaan listrik naik drastis dan teman-teman kami bekerja keras untuk mencukupi permintaan baru tersebut," imbuhnya. Di bulan ini jajaran PLN juga meninjau kebutuhan listrik di beberapa daerah di luar pulau Jawa seperti Manado, Gorontalo, Buol, Palu, Mamuju, Makassar, Lampung, Baturaja, Padang, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Setelah kunjungan ke daerah-daerah ini, Dahlan melihat permintaan listrik akan mengalami pertumbuhan luar biasa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News