JAKARTA. Harga biji kakao di dalam negeri diperkirakan akan terus naik seiring dengan kenaikan kebutuhan kakao industri pengolahan. Jika saat ini harganya di kisaran Rp 20.000 per kilogram (kg), diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 21.000 hingga Rp 23.000 per kg. Firman Bakrie, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) mengatakan, aturan bea keluar biji kakao pada 2010 menyebabkan pengusaha kakao lebih memilih menjual hasil panennya ke dalam negeri dibanding ekspor. "Kebutuhan dalam negeri juga semakin tinggi," katanya, akhir pekan lalu. Saat ini, dari seluruh total produksi biji kakao dalam negeri, sebanyak 70% dipakai untuk kebutuhan industri pengolahan kakao dalam negeri, sementara 30% yang lain untuk ekspor. Hal itu, menurut Firman, menunjukkan kalau industri pengolahan kakao di Indonesia sudah cukup menjanjikan dan memberi harga yang bagus.
Kebutuhan naik, harga kakao terdongkrak
JAKARTA. Harga biji kakao di dalam negeri diperkirakan akan terus naik seiring dengan kenaikan kebutuhan kakao industri pengolahan. Jika saat ini harganya di kisaran Rp 20.000 per kilogram (kg), diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 21.000 hingga Rp 23.000 per kg. Firman Bakrie, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) mengatakan, aturan bea keluar biji kakao pada 2010 menyebabkan pengusaha kakao lebih memilih menjual hasil panennya ke dalam negeri dibanding ekspor. "Kebutuhan dalam negeri juga semakin tinggi," katanya, akhir pekan lalu. Saat ini, dari seluruh total produksi biji kakao dalam negeri, sebanyak 70% dipakai untuk kebutuhan industri pengolahan kakao dalam negeri, sementara 30% yang lain untuk ekspor. Hal itu, menurut Firman, menunjukkan kalau industri pengolahan kakao di Indonesia sudah cukup menjanjikan dan memberi harga yang bagus.