Kebutuhan pegawai bancassurance makin tinggi



JAKARTA. Asosiasi perasuransian menyatakan kebutuhan pegawai bancassurance (pemasaran asuransi via bank) semakin banyak dari tahun ke tahun. Soalnya, semakin banyak perusahaan baik asuransi dan bank yang membidik bisnis bancassurance.

Menurut Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) meningkatnya kebutuhan tenaga bancassurance turut mendongkrak jumlah agen.

Soalnya, perbankan selalu menggunakan agen asuransi sebagai tenaga bancassurance. Mengingat, agen asuransi sudah memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup dalam memahami serta memasarkan produk asuransi.


AAUI mencatat, lonjakan kebutuhan tenaga bancassurance terjadi pada Mei lalu. "Bulan lalu, kami memberi sertifikasi kepada sekitar 100 tenaga ahli asuransi untuk satu bank," kata Julian, Kamis (21/6).

Benny Waworuntu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, mengatakan bisnis bancassurance sedang naik daun. Bank mulai agresif menyasar bisnis ini karena mampu menghasilkan pendapatan yang besar.

Asal tahu saja, setiap bank yang berhasil menawarkan asuransi ke nasabah, mereka mendapatkan fee.

Besaran fee tergantung jenis produk asuransi dan kontrak kerja sama. "Maraknya bisnis ini juga menguntungkan asuransi, karena pendapatan premi semakin besar," kata Benny.

Julian mengaku, kontribusi bancassurance terhadap pendapatan premi asuransi umum pada tahun lalu mencapai Rp 500 miliar. Jumlah ini bakal meningkat menjadi Rp 1 triliun pada tahun ini.

Sedangkan di asuransi jiwa, kontribusi bancassurance lebih besar lagi. Soalnya, sektor ini sudah menjadi lini distribusi terbesar kedua setelah keagenan. "Masyarakat yang bankable juga semakin banyak, ini mempermudah penjualan produk asuransi jiwa" kata Benny. Semoga turut menyerap angkatan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: