JAKARTA. Kredit properti diperkirakan bakal menjadi salah satu tulang punggung bisnis penyaluran kredit perbankan tahun ini. Bank Indonesia (BI) meramalkan kredit di sektor perumahan itu tumbuh 2,8% pada kuartal I-2011 dibanding kuartal IV-2010. Sampai tutup tahun nanti, kredit properti berpeluang naik 12,2% ketimbang tahun lalu. Prediksi itu berdasarkan hasil survei BI terhadap perbankan penyalur kredit properti. Perbankan yang menjadi responden ini menguasai 54,7% dari total pangsa pasar kredit properti. Data BI menunjukkan, perbankan telah menyalurkan kredit properti dalam rupiah dan valuta asing (valas) Rp 240,59 triliun per akhir 2010 atau tumbuh 12,35% dari tahun 2009. Komposisinya, kredit konstruksi Rp 63,2 triliun, kredit real estate Rp 37,93 triliun, serta kredit kepemilikan rumah dan apartemen (KPR/KPA) mencapai Rp 139,45 triliun. Bila ramalan BI jitu, kredit properti akan bertambah Rp 29,35 triliun atau menjadi Rp 269,95 triliun per 31 Desember 2011.
Kebutuhan rumah meningkat, kredit properti berpeluang tumbuh 12,2%
JAKARTA. Kredit properti diperkirakan bakal menjadi salah satu tulang punggung bisnis penyaluran kredit perbankan tahun ini. Bank Indonesia (BI) meramalkan kredit di sektor perumahan itu tumbuh 2,8% pada kuartal I-2011 dibanding kuartal IV-2010. Sampai tutup tahun nanti, kredit properti berpeluang naik 12,2% ketimbang tahun lalu. Prediksi itu berdasarkan hasil survei BI terhadap perbankan penyalur kredit properti. Perbankan yang menjadi responden ini menguasai 54,7% dari total pangsa pasar kredit properti. Data BI menunjukkan, perbankan telah menyalurkan kredit properti dalam rupiah dan valuta asing (valas) Rp 240,59 triliun per akhir 2010 atau tumbuh 12,35% dari tahun 2009. Komposisinya, kredit konstruksi Rp 63,2 triliun, kredit real estate Rp 37,93 triliun, serta kredit kepemilikan rumah dan apartemen (KPR/KPA) mencapai Rp 139,45 triliun. Bila ramalan BI jitu, kredit properti akan bertambah Rp 29,35 triliun atau menjadi Rp 269,95 triliun per 31 Desember 2011.