JAKARTA. Melihat tingginya permintaan, PT Pindad (Persero) menyanggupi arahan Presiden Joko Widodo untuk memproduksi ekskavator dengan nama Excava 200. Meski demikian, Pindad tidak berhenti menggenjot produksi alat utama sistem pertahanan (alutsista). Segmentasi pasar yang dibidik Pindad adalah pemerintah dan BUMN. Karena itu, Pindad belum memikirkan akan mengekspor Excava 200 ke luar Indonesia. "Fokus di Indonesia dulu. Pasarnya saja masih 7.000 unit per tahun," ujar Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim usai meluncurkan produk Excava 200 di Bandung, Kamis (10/9). Menurut Silmy, perusahaan tidak mengeluarkan investasi besar karena memakai modal kerja yang sudah udah ada. Total investasi yang dikeluarkan Pindad senilai Rp 300 miliar. Dana ini adalah untuk menambah assembly line karena Pindad akan memproduksi Excava 200 secara massal.
Kebutuhan tinggi, Pindad produksi 7.000 ekskavator
JAKARTA. Melihat tingginya permintaan, PT Pindad (Persero) menyanggupi arahan Presiden Joko Widodo untuk memproduksi ekskavator dengan nama Excava 200. Meski demikian, Pindad tidak berhenti menggenjot produksi alat utama sistem pertahanan (alutsista). Segmentasi pasar yang dibidik Pindad adalah pemerintah dan BUMN. Karena itu, Pindad belum memikirkan akan mengekspor Excava 200 ke luar Indonesia. "Fokus di Indonesia dulu. Pasarnya saja masih 7.000 unit per tahun," ujar Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim usai meluncurkan produk Excava 200 di Bandung, Kamis (10/9). Menurut Silmy, perusahaan tidak mengeluarkan investasi besar karena memakai modal kerja yang sudah udah ada. Total investasi yang dikeluarkan Pindad senilai Rp 300 miliar. Dana ini adalah untuk menambah assembly line karena Pindad akan memproduksi Excava 200 secara massal.