Kebutuhan Uang Tunai Lebaran 2024 Diperkirakan Capai Rp 197,6 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan uang tunai saat Lebaran tahun ini diperkirakan meningkat.

Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang kartal alias uang tunai sebanyak Rp 197,6 triliun untuk menyambut Idul Fitri 2024.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan penyediaan uang tunai tersebut meningkat 4,65% YoY dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar Rp 188,8 triliun.


Dia menyebut, peningkatan tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional 2024 dan juga peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 serta perluasan akseptasi pembayaran digital.

"Selama Idul Fitri merupakan periode di mana uang beredar cukup tinggi, rata-rata 25% dalam satu tahun, sehingga kami berkewajiban memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut," ujar Marlison, Jumat (15/3).

Baca Juga: Inilah Aturan THR PNS Lebaran 2024 & Gaji 13, Cek Besaran & Gaji PNS 2024

Di sisi lain, peningkatan kebutuhan uang tunai Lebaran ini juga mempertimbangkan jumlah pemudik 2024 yang meningkat serta tunjangan hari raya (THR) ASN yang dibayarkan 100%.

"Kita tahu pemudik akan meningkat cukup besar sekitar 197 juta, kemudian THR juga akan dibayar 100% sehingga kita mengantisipasi kebutuhan uang baru untuk Ramadan," katanya.

Sejalan dengan kondisi tersebut, maka kebutuhan uang periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 diproyeksikan tumbuh sebesar 4,65% YoY menjadi Rp 197,6 triliun, dengan kebutuhan uang pecahan besar (UPB) Rp 172,8 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) sebesar Rp 24,6 triliun. 

"Satu hal yang penting adalah kultur dan budaya masyarakat Indonesia selama Idul Fitri adalah menggunakan uang baru, untuk itu BI memastikan dan menjamin pemenuhan kebutuhan uang untuk Lebaran melalui Serambi 2024 ini," katanya.

Baca Juga: Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2024, BI Siapkan Uang Tunai Rp 197,6 Triliun

Sementara, outflow periode Ramadan dan Idul Fitri tahun 2024 tertinggi di wilayah Jawa sebesar Rp 119,9 triliun dengan porsi 60,7%, sedangkan outflow terendah sebesar Rp 7,7 triliun di wilayah Bali Nusra dengan porsi 3,9%.

"Tentunya yang paling berkonsentrasi penuh kebutuhan ini adalah di Jawa hampir 60%," katanya.

Marlison mengatakan, layanan penukaran uang tunai oleh Perbankan dan Bank Indonesia ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia, antara lain layanan melalui 449 titik yang terpublikasi pada website PINTAR dan layanan melalui 4.264 kantor bank/titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kami sudah melakukan komitmen dengan perbankan bahwa untuk kebutuhan perbankan insyallah akan kami penuhi sesuai dengan kebutuhan perbankan sampai ke level daerah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat