JAKARTA. Kebutuhan valuta asing yang diperlukan untuk mengimpor minyak oleh PT Pertamina ternyata sudah berkurang. Direktur Utama Pertamina Keren Agustina, menghitung, jumlah dollar Amerika Serikat (AS) yang dipakai untuk membeli minyak sudah di bawah US$ 100 juta setiap bulan. Biasanya, rata-rata setiap bulan Pertamina butuh dollar sebesar US$ 150 juta. Keren menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa hal itu terjadi. Pertama karena perusahaan energi berstatus Badan Usaha Milik negara (BUMN) itu sudah bisa mengurangi stok minyak nasional dari 22 hari menjadi hanya untuk 17 hari saja. Dengan berkurangnya jumlah stock yang harus disiapkan, maka volume impor yang harus dilakukan juga ikut menyusut. "Yang jelas sekarang kebutuhan valas kami menjadi berkurang," ujarnya, Kamis (19/9) di Jakarta. Selain itu, rencana penambahan kadar bio diesel dalam solar sebesar 10% juga akan mengurangi kebutuhan impor minyak. Rencananya, kebijakan ini akan mulai diterapkan pada tanggal 1 September 2013 mendatang.
Kebutuhan valas Pertamina untuk impor menyusut
JAKARTA. Kebutuhan valuta asing yang diperlukan untuk mengimpor minyak oleh PT Pertamina ternyata sudah berkurang. Direktur Utama Pertamina Keren Agustina, menghitung, jumlah dollar Amerika Serikat (AS) yang dipakai untuk membeli minyak sudah di bawah US$ 100 juta setiap bulan. Biasanya, rata-rata setiap bulan Pertamina butuh dollar sebesar US$ 150 juta. Keren menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa hal itu terjadi. Pertama karena perusahaan energi berstatus Badan Usaha Milik negara (BUMN) itu sudah bisa mengurangi stok minyak nasional dari 22 hari menjadi hanya untuk 17 hari saja. Dengan berkurangnya jumlah stock yang harus disiapkan, maka volume impor yang harus dilakukan juga ikut menyusut. "Yang jelas sekarang kebutuhan valas kami menjadi berkurang," ujarnya, Kamis (19/9) di Jakarta. Selain itu, rencana penambahan kadar bio diesel dalam solar sebesar 10% juga akan mengurangi kebutuhan impor minyak. Rencananya, kebijakan ini akan mulai diterapkan pada tanggal 1 September 2013 mendatang.