Kecemasan kondisi ekonomi global bikin Wall Street terbakar



JAKARTA. Untung hari ini Bursa Efek Indonesia (BEI) libur. Jika tidak, kemungkinan besar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan ikut terseret kejatuhan bursa saham global.Semalam, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di bursa New York melemah 1,59% menjadi 11.023,30. Sementara, indeks Standard & Poor's 500 merosot 1,62% menjadi 1.178,24. Indeks Nasdaq juga jatuh 1,75% ke angka 2.469,84.Kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi global menjadi pemicu awal kebakaran Wall Street ini. Investor was-was menanti perkembangan kondisi Irlandia yang berada di ambang krisis surat utang dan terbelit defisit bujet. Banyak pengamat meyakini, Irlandia akan membutuhkan bailout Uni Eropa seperti halnya Yunani beberapa waktu lalu. Di saat yang sama, muncul kekhawatiran bahwa Pemerintah China akan segera memperketat kebijakan moneter mereka untuk meredam inflasi yang melaju cepat. Gabungan dua faktor itu membuat dollar Amerika Serikat (AS) langsung menguat. Semalam, indeks dollar AS melonjak 0,9%. "Pertanyaannya, apakah penguatan dollar hanya rebound sementara dari tren pelemahan dollar dalam jangka pajang atau ini pertanda dollar AS tengah berbalik arah?," ujar Bill Strazzullo, Chief Invetment Strategist Bell Curve Trading di Boston.

Menurut Strazzullo, jika penguatan dollar kali ini menjadi awal pemulihan mata uang hijauh itu, tentu saja, ekspektasi ini akan membuat harga komoditas dan saham melemah.Gejala itu sudah mulai terlihat. Semalam, harga minyak mentah west texas intermediate (WTI) di New York Merchantile Exchange (NYMEX) melemah 3% menjadi US$ 82,34 per barel. Di saat yang sama, harga emas juga melemah 0,2% menjadi US$ 1.335,7 per ons troi. Nah, penurunan harga berbagai komoditas itulah yang menjadi pemicu pelemahan bursa New York semalam. Saham-saham berbasis komoditas berguguran dan menyeret indeks. Saham Alcoa Inc., misalnya, turun 2,8% menjadi US$ 13,03 per saham. Di saat yang sama, harga saham Exxon Mobil Corp juga longsor 2,2% menjadi US$ 68,94 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Cipta Wahyana