JAKARTA. Euro terus melemah. Kekhawatiran akan krisis fiskal Eropa bisa memperlambat upaya pemulihan ekonomi global menjadi penyebabnya. Euro melemah 0,47% menjadi US$ 1,2488, Senin (25/6) per pukul 17.00 WIB. Terhadap yen Jepang (JPY), euro melemah 0,3% menjadi ¥ 100,77. Menurut Bloomberg Correlation-Weighted Indexes, performa euro merupakan yang terburuk dibandingkan 10 mata uang lain. Euro telah terjun 2,7% selama tiga bulan belakangan. Sebaliknya, yen menguat kencang 6,6%.
Spanyol dan Italia menggelar lelang obligasi, Senin (25/6) waktu setempat. Kepala Riset Tresuri BNI Nurul Nurbaeti melihat, kemungkinan besar imbal hasil obligasi kedua negara ini naik dan membuat euro makin tertekan. Apalagi, pasar juga tak terlalu optimistis menyambut pertemuan Uni Eropa yang akan membahas langkah konkret untuk mencegah perlambatan ekonomi di zona euro dan pelemahan euro. Pertemuan serupa sebelum ini tidak memuaskan pelaku pasar. “Saat ini, kepercayaan pelaku pasar berkurang. Ini yang harus dikembalikan oleh Uni Eropa," tutur Nurul.