KONTAN.CO.ID - Pada 10 Februari 2010, Amerika Serikat (AS) membuat pengumuman yang mengejutkan. Yakni menghapus 25 negara dari daftar negara berkembang atau Developing and Least-Developed Countries (LGDCs). Sebagai gantinya, ke-25 negara itu dimasukkan ke jajaran negara maju. Nah, Indonesia termasuk salah satunya. Awal mula diberlakukannya kebijakan ini adalah kejengkelan Presiden AS Donald Trump yang merasa AS banyak dirugikan dalam kesepakatan dagang dunia. Trump bilang, banyak negara yang berpura-pura menjadi negara berkembang dengan tujuan licik, yakni mendapatkan perlakuan istimewa dalam sejumlah kesepakatan dagang di World Trade Organization (WTO). Kejengkelan Trump sangat jelas terlihat dalam sebuah tweet. Dia bilang, sistem perdagangan di WTO rusak karena banyak negara-negara kaya di dunia mengklaim sebagai negara berkembang. "Ini tidak boleh terjadi lagi!" tweetnya.
Kecewa atau Bangga?
KONTAN.CO.ID - Pada 10 Februari 2010, Amerika Serikat (AS) membuat pengumuman yang mengejutkan. Yakni menghapus 25 negara dari daftar negara berkembang atau Developing and Least-Developed Countries (LGDCs). Sebagai gantinya, ke-25 negara itu dimasukkan ke jajaran negara maju. Nah, Indonesia termasuk salah satunya. Awal mula diberlakukannya kebijakan ini adalah kejengkelan Presiden AS Donald Trump yang merasa AS banyak dirugikan dalam kesepakatan dagang dunia. Trump bilang, banyak negara yang berpura-pura menjadi negara berkembang dengan tujuan licik, yakni mendapatkan perlakuan istimewa dalam sejumlah kesepakatan dagang di World Trade Organization (WTO). Kejengkelan Trump sangat jelas terlihat dalam sebuah tweet. Dia bilang, sistem perdagangan di WTO rusak karena banyak negara-negara kaya di dunia mengklaim sebagai negara berkembang. "Ini tidak boleh terjadi lagi!" tweetnya.