KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertemuan konfrensi tingkat tinggi KTT G20 India hari Sabtu (9/9) pada sesi pertama mengangkat tema One Earth. Pada kesempatan berbicara, Presiden Joko Widodo mengkritik negara-negara maju soal upaya nyata untuk melindungi bumi yang hanya sebatas retorika di atas kerta semata. Karena itu Presiden Jokowi mendorong percepatan transisi ekonomi rendah karbon menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan.
"Sayangnya, komitmen pendanaan negara maju, masih sebatas retorika dan di atas kertas, baik itu pendanaan climate US$ 100 miliar per tahun, maupun fasilitas pendanaan loss dan damage," kritik Jokowi seperti diunggah di akun instagram resminya Sabtu (9/9).
Presiden mengajak para pemimpin negara G20 untuk melakukan aksi nyata dalam melindungi kelestarian bumi.
Baca Juga: Bukan India, Perdana Menteri India Narendra Modi Menggunakan 'Bharat' di Papan Nama "Bumi kita tengah sakit. Pada bulan Juli lalu, suhu dunia mencapai titik tertinggi dan diprediksi akan terus naik dalam lima tahun ke depan. Ini akan sulit ditahan, kecuali dunia menghadangnya secara masif dan radikal," katanya. Presiden mengingatakan pada pertemuan G20 tahun lalu di Bali, Indonesia telah menginisiasi G20 Bali Global Blended Finance Alliance. Indonesia sendiri telah melakukan sejumlah aksi nyata untuk melindungi bumi antara lain melalui upaya menekan deforestasi hingga restorasi mangrove. Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin negara G20 untuk melakukan aksi nyata dalam melindungi kelestarian bumi. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam pertemuan sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India yang mengangkat tema “One Earth” yang digelar di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, pada Sabtu, 9 September 2023.
Baca Juga: Membuka KTT G20 Perdana Menteri India Narendra Modi Ajak Dunia Membangun Kepercayaan "Kita semua harus
walk the talk because we only have one earth,” kata Presiden. Lebih lanjut, Presiden menyebut bahwa upaya bersama menjaga bumi tersebut melainkan karena bumi ini merupakan milik semua pihak dan juga tentunya milik generasi masa depan. “
One earth, for every body. One earth, for us and for our future generation,” tandas Presiden Joko Widodo.
Kepala Negara menuturkan bahwa Indonesia telah melakukan sejumlah aksi nyata untuk melindungi bumi antara lain melalui upaya menekan deforestasi hingga restorasi mangrove. “Indonesia di tahun 2022, telah turunkan emisi 91,5 juta ton. Laju deforestasi ditekan hingga 104 ribu hektare. Hutan dan lahan direhabilitasi seluas 77 ribu hektare dan mangrove direstorasi seluas 34 ribu hektare,” jelas Presiden. Di hadapan para pemimpin negara G20, Presiden pun mengajak semua pihak untuk bertanggung jawab dan berkomitemen dalam menjaga kelestarian bumi. “Mari penuhi tanggung jawab dan komitmen bersama untuk menjaga planet bumi tetap lestari,” ajak Presiden.
Editor: Syamsul Azhar