Kecewa quick count, PKPI klaim raih 3,7% suara



JAKARTA. Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso kecewa dengan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei yang diumumkan setelah pemilu legislatif 9 April 2014. Ia mengklaim, dalam hitung cepat internal, PKPI meraih suara lebih dari hasil hitung cepat lembaga survei.

"Quick count kan bukan hasil resmi. Kita masih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kita masih optimis akan lewat target 3,5 persen," katanya, Jumat (11/4/2014) di Jakarta.

Sutiyoso mengatakan, ia menghargai quick count sebagai salah satu metode penghitungan yang diakui secara ilmiah. Namun, ia meragukan profesionalitas sejumlah lembaga survei. "Ada kecenderungan itu dibiayai pihak tertentu," kata pria yang kerap disapa Bang Yos tersebut.


Selain itu, ia juga menyesalkan lembaga survei yang melansir hasil hitung cepat dua hari sebelum pemilu legislatif berlangsung. Menurutnya, hal itu dapat memengaruhi preferensi pemilih.

Sutiyoso juga menilai bahwa penayangan quick count di sejumlah media tidak akurat. Menurutnya, jumlah sampel sebanyak 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) yang digunakan lembaga survei dan diumumkan satu jam setelah pemilihan akan mengurangi akurasi penghitungan. Sejumlah TPS yang masih harus melakukan pemilihan ulang karena surat suara tertukar juga memengaruhi akurasi tersebut. Ketidakakuratan ini, kata Sutiyoso, dapat memengaruhi hasil pemilihan ulang.

"Tentu saja mereka (pemilih pada pemungutan suara ulang, red) berpikir partai ini tidak akan lolos, jadi tidak usah dipilih," katanya.

Ia mengatakan, PKPI telah melakukan hitung cepat dengan 3.000 sampel TPS. Dengan metode pelaporan saksi lewat pesan singkat, PKPI mengklaim telah mendapat suara 3,7 persen. Terkait koalisi, PKPI masih belum mengambil keputusan. Suityoso akan menunggu hasil resmi KPU sebelum menentukan sikap. (Meidella Syahni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan