Kedaung Indah Can (KICI) tetap akan perkuat pasar ekspor



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen enamel dan kaleng, PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) berencana akan perkuat pasar ekpor di tahun 2019. Salah satu pasar ekspor yang yang akan disasar adalah Amerika Serikat.

"Daya beli pasar domestik cenderung menurun di tahun 2019, " kata Direktur PT Kedaung Indah Can (KICI) Hadi Muliyono pada pemaparan publik di Le Meridien, Jumat (28/6).

Ia bilang, 2019 sebagai tahun politik dan adanya pergeseran pasar ke arah digital menjadi tantangan bagi perusahaan untuk berkembang di pasar domestik.


Meski pasar internasional juga menghadapi tantangan yang tidak kalah berat, seperti pelemahan pasar global di tengah perang dagang antara Amerika dan China, perusahaan tetap berusaha meningkatkan penjualan eskpor, khususnya di Amerika.

Sejauh ini, selain Amerika KICI juga memasarkan produk ke negara-negara di Afrika dan Timur Tengah, namun hanya dalam jumlah yang kecil. "Pasar Amerika lebih besar dan harganya lebih bagus, sehingga kita coba tingkatkan di sana," kata Hadi lagi.  

Hadi bilang untuk meningkatkan pasar ekspor, perusahaan telah mengikuti pameran internasional khususnya di Amerika dan melakukan pendekatan kepada kustomer untuk memperkuat pasar. Adapun perusahaan mengincar pasar ekspor untuk meningkatkan penjualan produk enamel.

Anggaran belanja modal yang disiapkan perusahaan di tahun 2019 terhitung kecil, tidak lebih dari Rp 10 miliar. "Tidak besar karena kami tidak ada rencana investasi baru," jelas Hadi. Hingga saat ini dana yang terserap sudah 25%. Anggaran belanja ini lebih banyak digunakan untuk operasional perusahaan.

Terkait kapasitas pabrik, perusahaan tidak akan menambahkannya untuk sementara ini. Utilitas pabrik saat ini yang baru 60% dan sangat mungkin untuk dimaksimalkan.

Sekadar informasi, hingga kuartal I 2019 penjualan ekspor KICI mencapai Rp 3,11 miliar atau setara 12,25% dari total penjualan tahun 2019 yang sebesar RP 25,37 miliar. Angka ini menurun daripada kontribusi ekspor kuartal yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,52 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini