Kedua Negara Ini Banyak Kehilangan Penduduk Kaya Mereka



MOMSMONEY.ID - Kedua negara yang mengalami banyak kehilangan penduduk kaya mereka adalah Britania Raya dan China. Apa penyebabnya? 

Melansir Henley Global, Britania Raya yang meliputi Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara sebenarnya telah bertahun-tahun menjadi negara teratas tujuan migrasi para orang kaya. Britania Raya telah menjadi negara favorit migrasi sejak 1980 hingga 2010. 

Biasanya, orang-orang kaya ini berasal dari Afrika, Asia, CIS, Eropa, dan Timur Tengah. Namun, tren ini mulai mengalami pembalikan sejak 6 tahun lalu. Banyak penduduk kaya Britania Raya meninggalkan negara ini dan sedikit yang datang. 


Baca Juga: Mengenal Alice Walton Putri Pendiri Walmart, Wanita Terkaya Nomor 2 di Dunia

Selama 2017-2022, Britania Raya telah kehilangan sekitar 12.500 penduduk kaya mereka. Negara ini juga diprediksi akan kehilangan 3.200 penduduk kaya mereka karena migrasi di tahun 2023 ini. 

Ada beberapa kemungkinan yang menjadi alasan banyak penduduk kaya Britania Raya meninggalkan negara ini. Salah satunya adalah banyak penduduk kaya non-domisili yang meninggalkan Britania Raya. 

Mungkin juga, alasan lainnya adalah dampak dari Brexit. Banyak pengusaha kaya telah pindah ke Eropa selama lima tahun terakhir ini diprediksi akibat dari Brexit. Sebagian besar dari mereka pindah ke Uni Eropa bekerja di sektor jasa keuangan dan jasa profesional lainnya. 

Baca Juga: Suku Bunga Acuan AS Diprediksi Naik, Ini Rekomendasi Reksadana yang Bisa Anda Beli

Selain itu, sektor kesehatan di Inggris juga memburuk bersamaan dengan meningkatnya masalah keamanan.

Pajak keuntungan modal dan bea masuk di Inggris juga termasuk yang tertinggi di dunia menyebabkan banyak orang kaya berpikiri ulang untuk tinggal di sana, termasuk para pensiunan yang memiliki kekayaan bersih yang tinggi. 

Terakhir, kekuatan Bursa Efek London di dunia juga telah tumbuh melambat dalam dekade terakhir dalam hal listing baru dan pertumbuhan harga. Beberapa perusahaan besar juga telah keluar dari Bursa London akhir-akhir ini. 

Baca Juga: Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Jadi yang Paling Tinggi

China juga banyak kehilangan penduduk kaya mereka. Pertuumbuhan kekayaan di negara ini telah melambat dalam beberapa tahun terakhir. Artinya banyak dana keluar baru-baru ini yang membahayakan ekonomi China. 

Secara khusus, pelarangan Huawei 5G di beberapa pasar utama seperti AS, Inggris, dan Australia menjadi pukulan besar bagi China. Sebab, sebagian besar rencana pertumbuhan ekonomi negara ini didasarkan pada sektor teknologi. 

Meskipun hanya satu perusahaan, Huawei adalah merupakan pemain utama di China dan banyak perusahaan kecil terkait dengan perusahaan ini. Selain itu, rencana China untuk menjadi produsen komponen ke produk jadi juga rusak karena pelarangan ini. 

Dampak dari Covid-19 juga telah merusak hubungan Chna dengan beberapa mitra dagang utama selama beberapa tahun ini, mulai dari Australia dan AS hingga Hong Kong dan Taiwan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Benedicta Alvinta