Kegiatan dunia usaha kuartal IV 2017 kembali melambat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegiatan dunia usaha kuartal IV 2017 tumbuh lebih lambat dibanding kuartal III 2017. Terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sebesar 7,4%, lebih rendah dibanding kuartal ketiga 2017 yang sebesar 14,32%.

Perlambatan yang terjadi itu, sesuai dengan pola musimannya. Menengok tren tiga tahun ke belakang, pertumbuhan kegiatan di kuartal keempat selalu lebih rendah dibanding kuartal ketiganya.

Adapun perlambatan kegiatan usaha di tiga bulan terakhir tahun 2017, terjadi karena perlambatan pada hampir seluruh sektor, kecuali sektor listrik, gas, dan air bersih serta sektor pengangkutan dan komunikasi.


Adapun penurunan terparah terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan kehutanan, dan perikanan yang sebelumnya mencatat pertumbuhan positif menjadi terkontraksi.

Penyebabnya, "Faktor musiman dan kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangannya, Kamis (11/1).

Tak hanya itu, industri pengolahan juga menurun. Hal itu sejalan dengan penurunan kapasitas produksi terpakai rata-rata di kuartal keempat sebesar 75,05%, lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 75,99%.

Sejalan dengan itu, PMI Manufaktur-SKDU merosot ke posisi 48,75% dari kuartal sebelumnya yang masih ada di posisi 50,51%. Penurunan itu disebabkan oleh penurunan pada seluruh komponen indeks, baik jumlah tenaga kerja, volume persediaan barang jadi, maupun penerimaan barang input.

Survei ini juga melaporkan bahwa kegiatan investasi dunia usaha kuartal keempat 2017 belum terlalu kuat, meski naik dibanding kuartal sebelumnya. Hal itu tercermin dari SBT realisasi investasi kuartal keempat sebesar 10,68%, sedikit lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 10,66%.

Berbeda dengan kegiatan usaha di sektor pengolahan yang terkontraksi, realisasi investasi di sektor ini justru meningkat, yaitu dari SBT 1,31% di kuartal ketiga menjadi SBT 2,44% di kuartal keempat.

Meski turun dibanding kuartal sebelumnya, SKDU kuartal keempat tahun 2017 lebih baik dibanding kuartal keempat tahun 2015 dan 2015. Meski begitu, masih ada satu sektor yang perlu menjadi perhatian, yakni sektor pengolahan lantaran di kuartal keempat 2017 mencatat kontraksi dengan SBT -0,12%. Padahal di kuartal keempat 2016 masih tumbuh positif dengan SBT 1,44%.

Hasil survei memperkirakan, kegiatan usaha di kuartal pertama 2017, termasuk penggunaan tenaga kerja dan PMI manufaktur-SKDU akan kembali meningkat. Hal itu juga sesuai dengan pola historisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto