Kegiatan dunia usaha terus melaju



JAKARTA. Kegiatan dunia usaha pada triwulan II-2014 menguat dibandingkan triwulan sebelumnya. Geliat ini terlihat dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dirilis Bank Indonesia (BI), Rabu (9/7). Berdasarkan hasil survei SKDU, angka Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan II-2014 mencapai 21,05%, lebih tinggi ketimbang triwulan sebelumnya sebesar 2,11%. Pada periode yang sama tahun lalu, SBT tercatat hanya 18,62%.Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, mengatakan, penguatan investasi didorong oleh peningkatan permintaan domestik, khususnya terkait kegiatan Pemilu dan persiapan menjelang puasa Lebaran. “Semua sektor usaha tercatat mengalami pertumbuhan positif,” kata Tirta.Sektor tertinggi yang mengalami peningkatan adalah jasa dengan SBT 4,96% serta sektor perdagangan, hotel dan restoran 4,04%. Alhasil, penggunaan tenaga kerja meningkat, dari sebelumnya 1,58% pada triwulan I naik menjadi 2,9% pada triwulan II. Sejalan dengan ekspansi kegiatan usaha itu, kapasitas produksi mengalami kenaikan dari 75,54% di triwulan I-2014 jadi 76,97% pada triwulan II-2014.Ke depan, BI melihat kegiatan dunia usaha masih akan terus menguat. Di triwulan III mendatang, SBT kegiatan dunia usaha diperkirakan mencapai 29,44%. Peningkatan itu masih didorong oleh kenaikan aktivitas menjelang Lebaran pada Juli ini. Seluruh sektor akan mengalami peningkatan terutama pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran.Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menilai, data ini menunjukkan aktivitas bisnis masih akan berputar. Konsumsi dalam negeri diperkirakan masih akan terus menguat pada semester selanjutnya. Sektor perdagangan, hotel dan jasa yang berorientasi kepada pasar domestik, diperkirakan akan menanjak naik.Karena itu, Destry pun optimistis, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II akan lebih baik. Menurut Destry, pada triwulan II pertumbuhan bisa mencapai 5,3%. "Ini memang ada suatu arah pembalikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," ujar Destry.Pada triwulan III dan IV, Destry memperkirakan, kegiatan investasi usaha akan bergantung hasil Pilpres. Sebab, hajatan rakyat ini menimbulkan ketidakpastian usaha. Kuncinya, jika pemilu lancar dan demokrasi berlangsung normal, pebisnis akan menanamkan investasi usahanya.Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik Hariyadi B. Sukamdani menilai, kegiatan usaha pada semester dua akan tumbuh pesat. Ini terjadi akibat aktivitas usaha akan kembali normal setelah pilpres. Menurut Hariyadi, saat ini sebagian perusahaan menunda ekspansi untuk menanti hasil pilpres pada 9 Juli 2014 kemarin. "Sesudah pilpres, ekspansi usaha baru akan melaju kencang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto