Kegiatan operasional RINA lumpuh



JAKARTA. PT Katarina Utama Tbk (RINA) kian terpuruk. Kegiatan operasional di kantor cabang Medan lumpuh setelah seluruh fasilitas seperti listrik, air, sambungan telepon dan internet diputus."Ya semua fasilitas itu diputus karena kita menunggak selama tiga bulan," ujar salah satu pengurus Forum Komunikasi Pekerja Katarina (FKPK) RINA yang enggan disebut namanya di Jakarta, Selasa (31/8).Total semua tagihan itu mencapai Rp 17 juta. Ia merinci untuk tagihan listirik sebesar Rp 9 juta, telepon Rp 4 juta, air Rp 1 juta dan fasilitas internet Rp 2,5 juta.Itu belum termasuk untuk keperluan pembelian kertas, tinta printer, dan peralatan kantor lainnya. "Jadi mulai hari ini (Selasa,31/8) kegiatan operasional sama sekali tidak ada," tandas sang sumber.Permasalahan terus mendera pasca managemen RINA diduga menyelewengkan hasil dana penawaran saham perdananya yang berhasil dijaring sebesr Rp 33,6 miliar.Yang teranyar, perseroan diduga menggunakan dana hasil penawaran saham perdana (IPO) senilai Rp 5 miliar untuk diinvestasikan di pasar modal. Padahal dalam laporan resminya, tidak ada alokasi tersebut.Menurut sumber internal yang enggan disebut namanya menjelaskan, ada dana sebesar Rp 5 miliar yang ditansfer ke rekening milik perusahaan penjamin emisi IPO yaitu PT Optima Karya Capital Management (OKCM). "Kita masih selidiki untuk apa dana tersebut," ujarnya di Jakarta, Senin (30/8).Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Direktur Keuangan RINA Izzudin Mahmood tidak mengangkat telepon atau pun menjawab SMS dari KONTAN. Izzudin dinilai bertanggungjawab atas penggunaan hasil dana IPO. Sebelumnya, ia mengaku bahwa realisasi penggunaan dana hasil IPO sudah sesuai dengan yang direncanakan. Ia pun mengelak adanya penyimpangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie