Kegiatan Pemilu 2024 Diprediksi Bakal Memberi Sumbangan 1,3% ke PDB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah optimis kegiatan pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, kegiatan pemilu 2024 akan menyumbang sebesar 0,6% hingga 1,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

Untuk itu ia berharap bahwa tahapan pemilu yang akan akan meningkatkan kepercayaan terhadap investor.


"Karena ini membuktikan stabilitas politik yang terjaga dan berbagai faktor kunci mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Airlangga dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (16/5).

Baca Juga: Pemilu Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi RI Hingga 0,2%

Ia optimistis pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 akan mencapai 5,3% dan terus meningkat pada 2024 menjadi 5,4%.

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) akan mengalami kenaikan yang cukup tinggi pada saat menjelang pemilu. Hanya saja, kontribusinya terhadap PDB masih mini.

"Setiap jelang pemilu memang LNPRT naik cukup tinggi, tapi sayangnya kontribusi LNPRT terhadap PDB cuma 1,17% kecil sekali," terang Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (16/5).

Namun, menurutnya, kegiatan pemilu akan mampu mendorong sektor konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah. Pasalnya, banyak kandidat pemilu 2024 yang akan menggunakan politik uang (money politic) untuk bagi-bagi sembako hingga rokok.

"Konsumsi bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng bisa ikut naik karena event pemilu," katanya.

Secara historis, kegiatan pemilu pada tahun-tahun sebelumnya memang memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia. 

Misalnya pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,01% dengan sektor konsumsi rumah tangga naik 5,14% dan LNPRT tumbuh 12,4%.

Baca Juga: Tahun Politik, Ekonom Bank DBS Ramal Pertumbuhan Ekonomi Sentuh 5%

Sementara pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,02% dengan konsumsi rumah tangga tumbuh 5,04% dan LNPRT naik 10,6%.

Hanya saja, Bhima menyampaikan, investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi fisik justru cenderung melambat. 

Misalnya pada tahun 2014, investasi PMTB hanya mengalami kenaikan 4,12% dan di tahun 2018 hanya 4,45%, atau lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi