JAKARTA. Pertumbuhan kegiatan usaha pada kuartal ketiga tahun ini menunjukkan melambat dibandingkan kuartal sebelumya. Bahkan, perlambatan tersebut diperkirakan bakal berlanjut hingga kuartal keempat tahun ini. Hal tersebut terindikasi dari Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Survei menujukkan bahwa saldo bersih tertimbang (SBT) kuartal ketiga 2016 sebesar 13,20%, lebih rendah dari kuartal kedua yang sebesar 18,40%. Sementara itu, SBT kuartal keempat diperkirakan turun cukup dalam menjadi 0,34%. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, perlambatan kegiatan usaha di kuartal ketiga tahun ini menggambarkan permintaan masyarakat di kuartal ketiga masih melemah. Sebab, penurunan kegiatan usaha didorong oleh kontraksi pada industri pengolahan, seiring dengan berakhirnya faktor panen raya dan Idul Fitri serta penurunan kapasitas produksi, volume produksi, dan penggunaan tenaga kerja.
Kegiatan usaha melambat indikasi daya beli lemah
JAKARTA. Pertumbuhan kegiatan usaha pada kuartal ketiga tahun ini menunjukkan melambat dibandingkan kuartal sebelumya. Bahkan, perlambatan tersebut diperkirakan bakal berlanjut hingga kuartal keempat tahun ini. Hal tersebut terindikasi dari Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Survei menujukkan bahwa saldo bersih tertimbang (SBT) kuartal ketiga 2016 sebesar 13,20%, lebih rendah dari kuartal kedua yang sebesar 18,40%. Sementara itu, SBT kuartal keempat diperkirakan turun cukup dalam menjadi 0,34%. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, perlambatan kegiatan usaha di kuartal ketiga tahun ini menggambarkan permintaan masyarakat di kuartal ketiga masih melemah. Sebab, penurunan kegiatan usaha didorong oleh kontraksi pada industri pengolahan, seiring dengan berakhirnya faktor panen raya dan Idul Fitri serta penurunan kapasitas produksi, volume produksi, dan penggunaan tenaga kerja.