Kehabisan amunisi, IHSG ditutup merosot 1,15%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehabisan tenaga pada akhir perdagangan Rabu (4/4). Meski sempat menguat di sesi pagi, namun indeks acuan saham domestik berakhir turun 71,92 poin atau setara 1,15% ke level 6.157,09,

Indeks kehabisan amunisi, lantaran semua sektor terkoreksi. Pertambangan turun paling tajam yaitu mencapai 2,14%. Diikuti, keuangan dan aneka industri yang melorot lebih dari 1%. Sementara, tujuh sektor lainnya melemah kurang dari 1%.

RTI mencatat, 262 saham berakhir turun, berbanding 113 saham yang naik. Sedangkan 106 saham lainnya stagnan.


Saham Bank Tabungan Negara (BBTN) yang tumbang 5,65% terseret ke puncak top losers atau saham berkinerja terburuk di jajaran LQ45. Saham Trada Alam Minera (TRAM) dan Bank Negara Indonesia (BBNI) mengekor, setelah masing-masing turun 4,42% dan 4,06%.

Sepanjang hari ini, investor mentransaksikan 8,60 miliar saham, dengan nominal transaksi mencapai Rp 6,44 triliun. Pemodal asing masih cenderung keluar dari pasar domestik. Namun, nilai penjualan bersih atau net sell asing di semua pasar relatif tipis yaitu Rp 83,73 miliar.

Aksi jual asing didominasi saham perbankan. Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), BBNI dan BBTN mencetak nilai penjulan bersih tertinggi oleh asing (highest net foreign sell), yaitu berturut-turut Rp 107,3 miliar, Rp 59,6 miliar dan Rp 42 miliar.

Tak heran, BBRI dan BBNI masuk dalam tiga besar saham penjegal indeks, hari ini. Bloomberg mencatat, saham BBRI menggerus indeks sebesar 12,05 poin, lantaran tumbang 3,06%. Kemudian, saham Bank Mandiri (BMRI) yang turun 2,56% turut melemahkan indeks sebesar 8,29 poin. Sementara, saham BBNI membebani indeks sebesar 5,79 poin, setelah tumbang 4,06%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini