KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Berkembangnya industri finansial technology (fintech) mendorong sektor perbankan juga mulai melakukan inovasi dan transformasi ke sektor digital. Apalagi, akibat pandemi Covid-19 aktivitas transaksi keuangan lebih banyak menggunakan jalur digital daripada konvensional. Kehadiran fintech yang memiliki banyak fleksibilitas, telah menjadi tantangan bagi perbankan dalam menjaga pangsa pasar. Sebagai contoh, segmen UMKM yang lebih banyak menjadi target pasar industri fintech melalui layanan peer to peer (P2P) lending. Padahal, segmen inilah yang paling banyak menjadi target pasar hampir semua bank. "Perbankan saat ini harus bersaing dengan fintech P2P lending. Karena itu bank harus lebih mengambil inisiatif untuk mengoptimalkan produk dan layanan digital agar mampu bersaing," kata Piter Abdullah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Kamis (3/12).
Kehadiran bank digital dinilai sangat mendesak
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Berkembangnya industri finansial technology (fintech) mendorong sektor perbankan juga mulai melakukan inovasi dan transformasi ke sektor digital. Apalagi, akibat pandemi Covid-19 aktivitas transaksi keuangan lebih banyak menggunakan jalur digital daripada konvensional. Kehadiran fintech yang memiliki banyak fleksibilitas, telah menjadi tantangan bagi perbankan dalam menjaga pangsa pasar. Sebagai contoh, segmen UMKM yang lebih banyak menjadi target pasar industri fintech melalui layanan peer to peer (P2P) lending. Padahal, segmen inilah yang paling banyak menjadi target pasar hampir semua bank. "Perbankan saat ini harus bersaing dengan fintech P2P lending. Karena itu bank harus lebih mengambil inisiatif untuk mengoptimalkan produk dan layanan digital agar mampu bersaing," kata Piter Abdullah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Kamis (3/12).