Kehadiran Bursa CPO Dinilai Membuat Harga TBS Makin Stabil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran bursa minyak sawit atau bursa Crude Palm Oil (CPO) sejak dibentuk pada 13 Oktober 2023 dianggap membawa dampak pada stabilitas dan peningkatan harga Tandan Buah Segar (TBS) milik petani.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung menjelaskan bahwa harga TBS domestik sudah mengalami kenaikan, meskipun belum terlalu signifikan.

"Yang pasti dia terdongkrak (harga), tapi sedikit. Mungkin karena baru Oktober (resmi bursa CPO) jadi baru 6-7 bulan. Tapi satu harga CPO ini tidak begitu lagi fluktuasi, dulu kan pernah RP 11 ribu, tiba-tiba Rp 6 ribu, pusing orang," jelas Gulat saat ditemui Kontan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (06/06).


Baca Juga: Pasokan CPO Belum Bisa Mencukupi Mandatori B50

Menurutnya, sejak adanya bursa CPO, meskipun harga TBS turun, penurunannya tidak terlalu jauh.

"Sekarang harganya stabil di kisaran Rp 11.200 hingga Rp 11.400, jadi petani sawit tidak kewalahan. Selama ini kita hanya mengandalkan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN), yang bukan bursa tapi tender terbatas," jelasnya.

Sebagai tambahan, hingga saat ini berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), bursa CPO telah diikuti oleh 35 perusahaan CPO. Untuk kontrak perdagangan CPO Futures (CPOTR), nilai transaksinya sudah mencapai 1.930 lot atau setara dengan 9.650 metrik ton, dan saat ini terdapat 133 jenis kontrak CPO lokal yang diperdagangkan. Sementara itu, untuk target tahun 2024, diharapkan transaksi CPO bisa mencapai 1 juta metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .