Kehadiran Super Holding BUMN Diharapkan Dapat Mempercepat Proses IPO



KONTAN.CO.ID - MANGGARAI BARAT. Kelahiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang digadang-gadang menjadi super holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan bisa mengakselerasi IPO. 

Iman Rachman, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia menyampaikan keputusan pemerintah untuk membentuk super holding BUMN akan memiliki dampak positif, baik bagi perusahaan BUMN maupun pasar modal Tanah Air. 

"Setiap kebijakan pasti ada positif dan tantangannya, bagi kami di pasar modal berharap proses Initial Public Offering (IPO) dan lainnya bisa semakin cepat," kata dia usai workshop jurnalis di Labuan Bajo, Kamis (31/10)


Baca Juga: Pemerintah Targetkan Kuasai 61% Saham Freeport Awal Tahun Depan

Iman menilai pemerintahan di bawah komando Presiden Prabowo Subianto lebih mendukung pasar modal sebagai sumber pendanaan. Ini sejalan dengan target pemerintah yang mengincar pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 8%. 

"Kami berharap akan lebih banyak perusahaan BUMN, anak-anak perusahaan holding Pertamina atau PTPN bisa IPO sehingga pasar modal bisa digerakan oleh BUMN bersamaan dengan swasta," kata dia. 

PT Pertamina memiliki rencana untuk memboyong satu anak usahanya, yaitu PT Pertamina International Shipping (PIS) untuk bisa menggelar penawaran umum perdana saham pada akhir 2025 atau awal 2025. 

Baca Juga: Kolaborasi Emiten Grup Pertamina Akselerasi Misi Swasembada dan Transisi Energi

Sempat beredar kabar, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) digadang-gadang masuk ke BEI pada 2023. Namun rencana tersebut harus kandas, lantaran Kementerian BUMN menilai kondisi pasar kurang menarik. 

Selain anak usaha PT Pertamina, Kementerian BUMN juga sedang menyiapkan PalmCo, perusahaan sawit gabungan dari sub holding PT Perkebunan Negara (PTPN) untuk bisa menggelar IPO.

Berdasarkan kabar terakhir, Kementerian BUMN belum akan memaksakan PalmCo untuk IPO di tahun ini. Jika tidak ada aral melintang, perusahaan pelat merah itu ditargetkan untuk melantai di BEI pada 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati