Kehadiran vaksin Covid-19 tak jamin ekonomi bisa melaju kuat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hadirnya vaksin Covid-19 menjadi harapan baru bagi perbaikan perekonomian dalam negeri. Namun demikian, pemerintah tetap perlu berhati-hati lantaran vaksin bukan menjadi jaminan bisa mempercepat pemulihan ekonomi tahun depan.

"Kalau masyarakatnya masih sulit mematuhi protokol (kesehatan), sekalipun ada vaksin Covid-19 maka akan sulit juga memitigasi penyebaran," kata Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati, pekan lalu.

Enny mengingatkan, vaksin Covid-19 bukan salah satu langkah yang bisa membuat ekonomi 2021 melaju kencang. Ia mengatakan, salah satu pendorong ekonomi dapat cepat pulih adalah bagaimana masyarakat dapat kembali memiliki pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.


Baca Juga: Tambah 1 juta kasus kurang dari seminggu, infeksi virus corona di AS tembus 19 juta

Dua hal tersebut lanjut dia, secara otomatis akan mendorong daya beli masyarakat yang akan berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional.

Namun demikian, anggaran perlindungan sosial di tahun 2021 belum tentu akan mendorong daya beli masyarakat. Apalagi, anggaran tersebut justru lebih kecil dibandingkan alokasi pada tahun ini.

Sebab, "Anggaran perlindungan sosial 2020 saja tidak cukup memadai dan efektif untuk sekadar menopang daya beli. Terbukti konsumsi rumah tangga terkoreksi cukup dalam tahun ini," tambahnya.

Enny menyebut, pandemi yang melanda sejak Maret lalu, membuat angka pengangguran terbuka bulan Agustus 2020 bertambah dari 7,10 juta orang menjadi 9,77 juta orang.

Selanjutnya: Kasus Covid-19 di Indonesia tembus 700.000, ini 25 gejala virus corona menurut WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli