Kehadiran Xi dan Putin di KTT G-20 Bisa Picu Ketegangan dengan Presiden AS dan Barat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengatakan, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin berencana menghadiri KTT G-20 di Bali, Indonesia pada akhir tahun ini.

Hal itu dikatakan Jokowi dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Bloomberg News, John Micklethwait, Kamis (18/8).

“Xi Jinping akan datang. Presiden Putin juga mengatakan kepada saya bahwa dia akan datang,” kata Jokowi seperti dilansir Bloomberg, Jumat (19/8). 


Ini adalah pertama kalinya pemimpin negara berpenduduk terpadat keempat di dunia itu mengonfirmasi bahwa keduanya berencana muncul di KTT November.

Dolar bergerak lebih tinggi terhadap mata uang Asia-Pasifik pada hari Jumat setelah publikasi laporan karena ketegangan geopolitik mendorong permintaan untuk mata uang AS sebagai tempat berlindung.

Baca Juga: Xi Jinping dan Vladimir Putin Dipastikan Hadir di KTT G20 di Bali

Kehadiran Xi dan Putin pada pertemuan itu akan memicu pertikaian dengan Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin demokratis lainnya, yang semuanya akan bertemu langsung untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia ke Ukraina. 

Serangan itu, yang terjadi tak lama setelah Putin dan Xi mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas”, telah membuat G-20 terpecah mengenai apakah akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Kementerian Luar Negeri China tidak segera menjawab permintaan komentar tentang rencana perjalanan untuk Xi, yang belum bepergian ke luar negeri sejak awal pandemi. 

Seorang juru bicara Kremlin menolak berkomentar tetapi pejabat lain yang mengetahui situasi tersebut mengkonfirmasi bahwa Putin saat ini berencana untuk menghadiri pertemuan itu secara langsung.

Putin dan Jokowi membahas persiapan KTT G-20 di Bali dalam panggilan telepon Kamis, kata Kremlin dalam sebuah pernyataan yang tidak menyebutkan apakah pemimpin Rusia itu akan hadir. 

Baca Juga: 5 Isu Penting yang Dibahas dari Pertemuan Jokowi dan Xi Jinping di Beijing

Kehadiran Putin juga bisa membuatnya bertatap muka dengan Volodymyr Zelenskiy untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia karena presiden Ukraina juga dijadwalkan berada di Bali.

Biden telah menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari G-20 setelah invasinya ke Ukraina, dan para pejabat AS sebelumnya telah menekan Indonesia untuk mengecualikan Putin dari KTT Bali.

Ketegangan juga meningkat antara AS dan China, bahkan ketika Biden dan Xi membuka kemungkinan untuk mengadakan pertemuan tatap muka pertama mereka di sela-sela KTT Bali. 

China menghentikan pembicaraan dengan AS tentang pertahanan dan berbagai bidang lainnya setelah kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan, sementara Gedung Putih mengkritik latihan militer Beijing di sekitar pulau itu.

Baca Juga: Jokowi dan Xi Jinping Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi Hingga Isu Kawasan dan Dunia

“Rivalitas negara-negara besar memang mengkhawatirkan,” kata Jokowi, 61 tahun, saat diwawancarai. 

“Yang kita inginkan agar kawasan ini stabil, damai, sehingga kita bisa membangun pertumbuhan ekonomi. Dan menurut saya bukan hanya Indonesia, negara-negara Asia juga menginginkan hal yang sama,” terang Jokowi.

Editor: Noverius Laoli