KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pada Rabu (24/10), pasar saham Amerika Serikat memerah. Penurunan tajam terjadi pada sektor teknologi menjadi penyebabnya. Selain itu, investor juga mencemaskan mengenai kinerja laporan keuangan emiten pada kuartal ini. Data Reuters menunjukkan, indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 608,01 poin menjadi 24.583,42. Penurunan ini menghapus seluruh kenaikan indeks di sepanjang 2018. Sedangkan indeks S&P 500 merosot 3,1% menjadi 2.656,10. Alhasil, indeks S&P mencatatkan kinerja negatif tahun ini. Kondisi serupa juga dialami indeks Nasdaq yang ambles 4,4% menjadi 7.108,4 sehingga memasuki teritori negatif. "Kian meningkatnya gambaran buram kondisi makroekonomi membayangi outlook kinerja emiten di 2019. Kondisi ini menyebabkan investor mengabaikan permulaan yang solid pada musim dirilisnya laporan keuangan kuartal tiga. Sementara, valuasi mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir," jelas Alec Young, managing director FTSE Russell seperti yang dikutip dari CNBC.
Kehilangan 608 poin, Dow Jones menghapus seluruh kenaikan tahun ini
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pada Rabu (24/10), pasar saham Amerika Serikat memerah. Penurunan tajam terjadi pada sektor teknologi menjadi penyebabnya. Selain itu, investor juga mencemaskan mengenai kinerja laporan keuangan emiten pada kuartal ini. Data Reuters menunjukkan, indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 608,01 poin menjadi 24.583,42. Penurunan ini menghapus seluruh kenaikan indeks di sepanjang 2018. Sedangkan indeks S&P 500 merosot 3,1% menjadi 2.656,10. Alhasil, indeks S&P mencatatkan kinerja negatif tahun ini. Kondisi serupa juga dialami indeks Nasdaq yang ambles 4,4% menjadi 7.108,4 sehingga memasuki teritori negatif. "Kian meningkatnya gambaran buram kondisi makroekonomi membayangi outlook kinerja emiten di 2019. Kondisi ini menyebabkan investor mengabaikan permulaan yang solid pada musim dirilisnya laporan keuangan kuartal tiga. Sementara, valuasi mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir," jelas Alec Young, managing director FTSE Russell seperti yang dikutip dari CNBC.