MOMSMONEY.ID - Mungkin anhedonia masing asing di telinga Anda. Lantas, apa itu anhedonia? Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini. Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua mengejar kebahagiaan dalam berbagai bentuk. Namun, bagaimana jika Anda mendapati diri sulit merasa senang atau bahagia meskipun dalam situasi yang biasanya menyenangkan? Jika ini yang Anda rasakan, mungkin Anda mengalami anhedonia. Apa itu anhedonia?
Melansir dari
Healthline, anhedonia adalah ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan dalam aktivitas yang biasanya menyenangkan. Ini merupakan salah satu gejala utama dari depresi, tetapi juga dapat terjadi pada kondisi kesehatan mental lainnya, seperti skizofrenia, atau sebagai efek samping dari beberapa jenis obat. Anhedonia mengacu pada kehilangan minat atau kesenangan dalam semua atau hampir semua kegiatan sehari-hari, mulai dari interaksi sosial hingga hobi. Dalam hal ini, anhedonia dapat dibagi menjadi dua jenis utama: anhedonia sosial dan anhedonia fisik. Anhedonia sosial adalah ketika seseorang kehilangan minat atau kesenangan dalam interaksi sosial dan hubungan. Sedangkan anhedonia fisik berkaitan dengan ketidakmampuan merasakan kesenangan fisik, seperti makan atau sentuhan.
Baca Juga: Terapkan Emotional Healing saat Hidup Anda Sedang Tidak Baik-Baik Saja Gejala anhedonia Gejala anhedonia seringkali mencakup beberapa aspek berikut:
- Tendensi untuk mengisolasi diri dan menarik diri dari pergaulan sosial.
- Kegiatan sehari-hari yang biasanya menyenangkan menjadi kurang menarik.
- Menunjukkan kurangnya ketertarikan atau mundur dari hubungan yang sebelumnya penting.
- Kegiatan atau hobi yang dulu disenangi tidak lagi menarik minat.
- Kehilangan minat dalam keintiman seksual atau fisik.
Penyebab anhedonia Penyebab anhedonia bisa bervariasi. Faktor-faktor seperti stres kronis, trauma, gangguan kesehatan mental, perubahan biokimia otak, atau efek samping obat-obatan dapat berkontribusi pada perkembangannya.
Dalam konteks depresi, anhedonia sering dikaitkan dengan penurunan neurotransmiter seperti dopamin. Baca Juga: Jadi Salah Satu Gejala Depresi, Lakukan 5 Hal Ini saat Kehilangan Semangat Mengatasi anhedonia Mengatasi anhedonia membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan sering melibatkan kombinasi terapi psikologis, perubahan gaya hidup, dan kadang-kadang, pengobatan. 1. Terapi psikologis Terapi kognitif perilaku dan terapi interpersonal adalah dua bentuk terapi yang efektif dalam mengatasi anhedonia. Keduanya membantu individu dalam mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku negatif. 2. Aktivitas fisik Olahraga teratur dapat meningkatkan kadar neurotransmiter dan memperbaiki mood. Aktivitas seperti berjalan, berenang, atau yoga bisa membantu. 3. Menjaga koneksi sosial Meskipun sulit, mencoba untuk tetap terhubung dengan orang lain sangat penting. Interaksi sosial, meskipun dalam skala kecil, dapat membantu dalam meningkatkan perasaan bahagia.
Baca Juga: 8 Kegiatan Ini Cara Menghilangkan Stres Paling Baik, Sudah Coba? 4. Pengobatan Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan obat-obatan, terutama jika anhedonia dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental seperti depresi. 5. Kegiatan yang menyenangkan
Cobalah untuk terlibat dalam aktivitas yang dulu Anda sukai, meskipun tidak terasa menyenangkan saat ini. Hal ini bisa membantu memicu kembali perasaan kesenangan secara bertahap. Anhedonia bisa sangat menghambat kualitas hidup, membuat kesulitan untuk merasa bahagia dan menikmati kehidupan. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan pendekatan terapeutik yang efektif, Anda dapat kembali menemukan kebahagiaan dalam aktivitas sehari-hari. Jika Anda merasa memiliki gejala-gejala ini, sangat penting untuk mencari dukungan profesional. Anda tidak sendiri dan dengan bantuan yang tepat, Anda dapat mengatasi anhedonia dan kembali menemukan minat dan kebahagiaan dalam hidup. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rezki Wening Hayuningtyas