JAKARTA. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN ) berharap agar semua sumber daya alam (SDA) yang ada di Indonesia diolah di dalam negeri terlebih dahulu sebelum diekspor. Penyataan tersebut disampaikan Ketua KEIN, Soetrisno Bachir saat membuka Focuss Group Discussion (FGD) Pokja Energi KEIN bersama Asosiasi Pertambangan Indonesia dalam rangka terkait penyusunan roadmap industrialisasi pertambangan Indonesia. “Permintaan Presiden Joko Widodo kepada KEIN adalah bagaimana semua bahan sumber daya alam ini harus diolah di dalam negeri, lalu kemudian baru kita eskpor atau kita gunakan lagi di dalam negeri,” kata Soetrisno Bachir di Ruang Rapat Menko Perekonomian, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (21/6). Soetrisno mengungkapkan, pihaknya mendengar dari sejumlah tokoh masyarakat serta elit politik yang menyebutkan bahwa Indonesia gagal menyejahterakan rakyatnya setelah mengekploitasi sumber daya alam. “Mulai dari batubara, minyak dan terakhir mineral. Dan, mineral ini dianggap juga yang membuat malapetaka bagi bangsa kita,” kata Soetrisno dalam siaran persnya kepada media, Kamis, (23/6). Oleh sebab itu, lanjut dia, semua elemen bangsa harus bisa menjawab dengan solusi-solusi terkait dengan hal tersebut. “Itu yang diinginkan oleh Presiden Jokowi, sehingga jika ada keberatan-keberatan nanti bisa didiskusikan. Misalnya, beberapa waktu lalu kita kedatangan dua pemangku kebijakan, yang satu minta nikel ini tetap diekspor, yang satu lagi minta jangan dieskpor dengan alasan di Indonesia sudah ada pabrik-pabriknya,” imbuh Soetrisno. Meski demikian, sambung Soetrisno, tetap saja banyak ekonom yang tidak setuju. Alasannya, pabrik pengolahan mineral di dalam negeri belum bisa menyerap nikel-nikel yang ada. Sehingga, hal itu berpotensi menurunkan devisa negara. “Selama ini kita hanya mengekploitasi dan tanpa audit value. Yang untung hanya segelintir orang. Masyarakat, khususnya di daerah ekploitasi mineral, tidak sejahtera,” ujar Soetrisno.
KEIN minta semua SDA diolah di dalam negeri
JAKARTA. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN ) berharap agar semua sumber daya alam (SDA) yang ada di Indonesia diolah di dalam negeri terlebih dahulu sebelum diekspor. Penyataan tersebut disampaikan Ketua KEIN, Soetrisno Bachir saat membuka Focuss Group Discussion (FGD) Pokja Energi KEIN bersama Asosiasi Pertambangan Indonesia dalam rangka terkait penyusunan roadmap industrialisasi pertambangan Indonesia. “Permintaan Presiden Joko Widodo kepada KEIN adalah bagaimana semua bahan sumber daya alam ini harus diolah di dalam negeri, lalu kemudian baru kita eskpor atau kita gunakan lagi di dalam negeri,” kata Soetrisno Bachir di Ruang Rapat Menko Perekonomian, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (21/6). Soetrisno mengungkapkan, pihaknya mendengar dari sejumlah tokoh masyarakat serta elit politik yang menyebutkan bahwa Indonesia gagal menyejahterakan rakyatnya setelah mengekploitasi sumber daya alam. “Mulai dari batubara, minyak dan terakhir mineral. Dan, mineral ini dianggap juga yang membuat malapetaka bagi bangsa kita,” kata Soetrisno dalam siaran persnya kepada media, Kamis, (23/6). Oleh sebab itu, lanjut dia, semua elemen bangsa harus bisa menjawab dengan solusi-solusi terkait dengan hal tersebut. “Itu yang diinginkan oleh Presiden Jokowi, sehingga jika ada keberatan-keberatan nanti bisa didiskusikan. Misalnya, beberapa waktu lalu kita kedatangan dua pemangku kebijakan, yang satu minta nikel ini tetap diekspor, yang satu lagi minta jangan dieskpor dengan alasan di Indonesia sudah ada pabrik-pabriknya,” imbuh Soetrisno. Meski demikian, sambung Soetrisno, tetap saja banyak ekonom yang tidak setuju. Alasannya, pabrik pengolahan mineral di dalam negeri belum bisa menyerap nikel-nikel yang ada. Sehingga, hal itu berpotensi menurunkan devisa negara. “Selama ini kita hanya mengekploitasi dan tanpa audit value. Yang untung hanya segelintir orang. Masyarakat, khususnya di daerah ekploitasi mineral, tidak sejahtera,” ujar Soetrisno.