JAKARTA. Harapan eksportir minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) supaya tidak dikenakan Bea Keluar (BK) hingga akhir tahun tampak sulit direalisasikan. Pasalnya, pemerintah tetap akan menggunakan skema penghitungan BK yang biasa dijalankan selama ini mengikuti perkembangan harga. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, mengenai penetapan BK CPO ini pemerintah Indonesia dan Malaysia berbeda faham. "Di Indonesia tidak se-fleksibel dengan Malaysia," kata Lutfi, Rabu, (8/10). Seperti diketahui, selama ini sistem penerapan BK CPO Indonesia sudah sangat canggih. Dengan sistem yang berlaku saat ini, BK CPO akan rendah bila harga CPO dunia mengalami penurunan. Demikian sebaliknya. Batas harga CPO yang dikenakan BK sendiri adalah US$ 750 per ton.
Keinginan bebas BK CPO sulit dikabulkan
JAKARTA. Harapan eksportir minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) supaya tidak dikenakan Bea Keluar (BK) hingga akhir tahun tampak sulit direalisasikan. Pasalnya, pemerintah tetap akan menggunakan skema penghitungan BK yang biasa dijalankan selama ini mengikuti perkembangan harga. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, mengenai penetapan BK CPO ini pemerintah Indonesia dan Malaysia berbeda faham. "Di Indonesia tidak se-fleksibel dengan Malaysia," kata Lutfi, Rabu, (8/10). Seperti diketahui, selama ini sistem penerapan BK CPO Indonesia sudah sangat canggih. Dengan sistem yang berlaku saat ini, BK CPO akan rendah bila harga CPO dunia mengalami penurunan. Demikian sebaliknya. Batas harga CPO yang dikenakan BK sendiri adalah US$ 750 per ton.