KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut dugaan tindak pidana korupsi proyek pekerjaan apartemen, perumahan, hotel, dan penyediaan batu split yang dilaksanakan PT Graha Telkom Sigma pada tahun 2017 sampai dengan 2018. Graha Telkom Sigma merupakan anak usaha Telkom. Direktur Penyidikan JAM Pidsus Kejagung Kuntadi menyampaikan, pengusutan dugaan korupsi tersebut merupakan kerja sama Kejagung dengan pengawas internal Telkom. Tim penyidik telah meningkatkan status penyelidikan ke penyidikan.
Adapun duduk perkara kasus tersebut yakni pada tahun 2017-2018, Graha Telkom Sigma (GTS) membuat perjanjian kerja sama fiktif seolah-olah ada pembangunan apartemen, perumahan, hotel, dan penyediaan batu split dengan beberapa perusahaan pelanggan. Baca Juga: Kejagung Masih Sita Eksekusi, Aset Sitaan Tanah Jiwasraya Belum Ada yang Dijual Selanjutnya untuk mendukung pencairan dana, Graha Telkom Sigma menggunakan dokumen-dokumen pencairan fiktif. Sehingga dengan dokumen tersebut berhasil ditarik dana sebesar Rp 354.335.416.262 (Rp 354,33 miliar). Kuntadi menyebut, dalam penanganan perkara, tim penyidik telah memeriksa 38 orang saksi, dan juga melakukan penggeledahan di beberapa tempat seperti Graha Telkom Sigma dan Sigma Cipta Caraka.