KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengejar cakupan imunisasi yang kurang itu dengan menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Maklum, selama dua tahun terakhir sejak 2020 - 2021 cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis. Pada 2020, target imunisasi sebanyak 92% sementara cakupan yang dicapai 84%. Sedangkan pada 2021 imunisasi ditargetkan 93% namun cakupan yang dicapai 84%. Penurunan cakupan imunisasi diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Ada sekitar lebih dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat terlihat dari peningkatan jumlah kasus penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi atau PD3I dan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah.
Kejar Cakupan Imunisasi, Pemerintah Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengejar cakupan imunisasi yang kurang itu dengan menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Maklum, selama dua tahun terakhir sejak 2020 - 2021 cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis. Pada 2020, target imunisasi sebanyak 92% sementara cakupan yang dicapai 84%. Sedangkan pada 2021 imunisasi ditargetkan 93% namun cakupan yang dicapai 84%. Penurunan cakupan imunisasi diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Ada sekitar lebih dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat terlihat dari peningkatan jumlah kasus penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi atau PD3I dan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah.