Kejar CSI, Angkasa Pura I genjot peningkatan kapasitas bandara



JAKARTA. PT Angkasa Pura (Persero) I berkomitmen untuk menaikkan angka Customer Satisfaction Index (CSI) atau indeks kepuasan konsumen. Salah satu caranya dengan meningkatkan kapasitas bandara yang tersebar di sejumlah wilayah operasinya. Saat ini, AP I baru memperoleh angka indeks kepuasan konsumen di level 3,57. "Kita akan terus dongkrak hingga mencapai angka 4 ke atas," ujar Tommy Soetomo, Direktur Utama PT Angkasa Pura I saat ditemui dalam acara pembukaan pelatihan managerial AP I Rabu (28/9).Bandar udara berikutnya yang akan di kembangkan adalah Bandar udara Juanda di Surabaya. "Rencananya, bulan depan, AP I akan memulai pembangunan Terminal 2 di Bandar Juanda Surabaya," kata Tommy. Dia menjelaskan, saat ini kapasitas Terminal 2 Bandar Udara Juanda hanya 6,5 juta penumpang setahun. Tapi realisasinya bisa mencapai 12 juta penumpang dalam setahun.Dalam pengembangan ini, AP I akan menambah kapasitas terminal 2 sebanyak 4 juta penumpang setahun. Sehingga total kapasitas terminal 2 akan menjadi 10,5 juta penumpang dalam setahun. "Memang masih kurang tapi kita akan lakukan secara bertahap," ujarnya.Untuk pengembangan ini, AP I mengalokasikan dana senilai Rp 400 miliar. Sedangkan untuk pelaksananya akan di serahkan kepada PT Waskita. Menurutnya, AP I menargetkan pembangunan terminal dua ini akan rampung dalam 11 bulan ke depan.Sebelumnya, AP I juga sudah melakukan penambahan kapasitas terhadap Terminal Bandar udara Ngurah Rai Denpasar. "Untuk Bandar Udara Ngurah Rai juga masih dalam proses tapi saat ini pembangunan sudah berjalan. Sekitar sekitar 10 %," jelas Tommy.Pengembangan kapasitas terminal ini difokuskan pada terminal domestik terlebih dahulu. Saat ini untuk penerbangan domestik bisa mencapai 2 juta penumpang setahun. Ini sangat berbeda dengan realisasinya yang bisa mencapai angka 5 juta setahun. Dengan pengembangan kapasitas di Bandar Udara Ngurah Rai, maka kapasitas terminal domestik akan menjadi 10 juta penumpang setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie