JAKARTA. Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur nasional, pemerintah membentuk pusat kerjasama pemerintah swasta dalam proyek infrastruktur atau disebut Public Private Partnership (PPP) Center. PPP Center diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) dan ditargetkan bisa berjalan pada bulan Oktober 2016. Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PU-Pera Yusid Toyib mengatakan, dengan adanya PPP Center, maka diharapkan makin banyak proyek infrastruktur yang dibiayai tidak hanya pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetapi juga swasta. Apalagi saat ini dengan kondisi fiskal yang terbatas, ada beberapa proyek infrastruktur yang terhambat. Sebab sejumlah anggaran belanja negara akan dipangkas. "Dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) 38/2015, maka setiap kementerian diminta membuat terobosan guna menutupi jurang finansial atau financial gap yang ada," katanya, Jumat (2/9).
Kejar dana infastruktur lewat PPP Center
JAKARTA. Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur nasional, pemerintah membentuk pusat kerjasama pemerintah swasta dalam proyek infrastruktur atau disebut Public Private Partnership (PPP) Center. PPP Center diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) dan ditargetkan bisa berjalan pada bulan Oktober 2016. Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PU-Pera Yusid Toyib mengatakan, dengan adanya PPP Center, maka diharapkan makin banyak proyek infrastruktur yang dibiayai tidak hanya pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetapi juga swasta. Apalagi saat ini dengan kondisi fiskal yang terbatas, ada beberapa proyek infrastruktur yang terhambat. Sebab sejumlah anggaran belanja negara akan dipangkas. "Dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) 38/2015, maka setiap kementerian diminta membuat terobosan guna menutupi jurang finansial atau financial gap yang ada," katanya, Jumat (2/9).